Kamis 28 May 2020 00:43 WIB

Rumah Zakat Lampaui Target Penerimaan Zakat Ramadhan

Ada kenaikan penerimaan zakat sebesar 52 persen dibanding tahun lalu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyatakan tahun ini penerimaan zakat Rumah Zakat mengalami kenaikan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Foto: Republika/Darmawan
CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyatakan tahun ini penerimaan zakat Rumah Zakat mengalami kenaikan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghimpunan dana zakat yang dilakukan Rumah Zakat saat Ramadhan tahun ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. CEO Rumah Zakat (RZ) Nur Efendi menyebut ada kenaikan sebesar 52 persen dibanding tahun lalu.

"Ada kenaikan di 52 persen dibandingkan tahun lalu. Dari target 110 milyar rupiah, penerimaan kita mencapai 134 persen," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (27/5).

Baca Juga

Meski dalam kondisi di tengah pandemi Covid-19, penerimaan zakat di seluruh Indonesia disebut secara merata mengalami peningkatan. Nur Efendi juga menyebut Rumah Zakat memikirkan bagaimana masyarakat tetap bisa berdonasi dan membantu yang membutuhkan, sembari tetap menjaga diri.

Beberapa hal yang dilakukan adalah dengan menguatkan penggunaan channel yang berbasis daring. Channel-channel ini dinilai dapat memudahkan dan membantu masyarakat berdonasi dengan aman.

Beberapa di antaranya yang digunakan adalah situs donasi seperti sharinghappiness.org, infak.id, serta lelangbintang.com. Selain itu, penggunaan e-commerce dan dompet digital juga dimanfaatkan sebagai perpanjangan tangan penerimaan zakat Rumah Zakat.

Terbaru, Rumah Zakat mengeluarkan inovasi konsultasi sebelum melakukan donasi bersama muzakki melalui tatap muka virtual. Sebelumnya, layanan ini hanya bisa dinikmati melalui sambungan telpon atau pesan elektronik Whatsapp.

Penggunaan e-commerce dan dompet digital di bulan Ramadhan tahun ini juga dinilai mengalami kenaikan yang signifikan. Rata-rata mengalami kenaikan 50-55persen.

"Setiap channel kenaikannya beragam, ada yang tiga kali lipat, ada juga yang setengah kali lipat. Tapi semua di atas 50 persen dan sangat membantu penghimpunan zakat," kata Nur Efendi.

Untuk tahun ini, ia menyebut penyaluran zakat difokuskan di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Adapun penerima manfaat di luar negeri seperti Myanmar dan Palestina jumlahnya kecil. Efendi menyebut, penyaluran ke luar negeri merupakan dana-dana terikat atau yang dikhususkan oleh donatur.

Untuk tahun ini, program Ramadhan oleh Rumah Zakat dikaitkan dengan penanggulangan Covid-19. Masyarakat yang terdampak menjadi prioritas penyaluran zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement