Rabu 27 May 2020 16:58 WIB

Perampingan Holding Perkebunan Agar Efisien

Perampingan struktur organisasi juga akan membuat data yang ada menjadi lebih rapi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Foto udara perkebunan teh milik PTPN VIII di Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi). Kementerian BUMN melakukan restrukturisasi organisasi dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan di Holding PT Perkebunan Nusantara.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara perkebunan teh milik PTPN VIII di Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi). Kementerian BUMN melakukan restrukturisasi organisasi dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan di Holding PT Perkebunan Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan restrukturisasi organisasi dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan di Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Proses yang dijalankan mulai dari PTPN I, II, IV sampai XIV sebagai bagian dari optimalisasi proses transformasi dalam rangka memperkuat peran Grup PTPN sebagai penopang ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir ingin model struktur organisasi di holding BUMN perkebunan yang lebih efisien. "Kemarin Pak Erick melihat sudah ada holding PTPN, lantas kenapa harus ada lagi di bawah-bawah?" ujar Arya saat konferensi video di Jakarta, Rabu (27/5).

Baca Juga

Kementerian BUMN lalu melakukan evaluasi fungsi holding perkebunan. Karena itu, lanjut Arya, direktur keuangan dan direktur produksi ditarik ke holding. 

Tak hanya di jajaran direksi, perampingan juga akan menyasar pada posisi komisaris. Nantinya, kata Arya, hanya akan ada satu atau dua komisaris saja di tiap anak usaha PTPN. Perampingan struktur organisasi juga akan membuat data yang ada menjadi lebih rapi. 

"(Perampingan) itu akan bagus nantinya karena holding akan membuat datanya terpusat. Hal itu akan menguatkan pemasaran hingga produksi. Holding yang akan mengatur semuanya," ucap Arya. 

Mengenai holding BUMN lain, Arya belum dapat menjelaskan bentuk struktur organisasi ke depan apakah akan mengikuti jejak perampingan yang ada di holding BUMN perkebunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement