Tradisi Silaturahim Idul Fitri di Sambas Kalbar Tetap Ada

Red: Nashih Nashrullah

Selasa 26 May 2020 00:24 WIB

Tradisi Idul Fitri di Sambas Kalbar berjalan normal. Bersalaman (ilustrasi). Foto: Republika/Musiron Tradisi Idul Fitri di Sambas Kalbar berjalan normal. Bersalaman (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— Tradisi saling berkunjung untuk silaturahim pada momentum Idul Fitri 1441 Hijriah di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) masih berlangsung meskipun saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda.

"Suasana dan kemeriahan Lebaran (Idul Fitri) 1441 Hijriyah ini masih dilakukan seperti biasanya atau sama dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Dedy, warga Desa Berlimang, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambassaat dihubungi dari Pontianak, Senin (26/5).

Baca Juga

Dia menambahkan khusus di daerahnya, masyarakat saat berkunjung ke rumah tetangga dan saudara atau keluarga masih seperti biasa juga tanpa masker atau cuci tangan serta jaga jarak sebagaimana anjuran untuk melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

"Mungkin adaanggapan sesama keluarga dan hanya satu desa jadi tidak masalah. Mobilitas orang di di desa tidak kemana -mana," kata dia.

Ia menambahkan saat shalat Idul Fitri juga masih ada digelar di masjid meskipun jumlahnya sedikit berkurang karena ada yang memilih untuk shalat di rumah.

"Saat sholat Id ada di rumah dan di masjid. Secara umum Lebaran tahun 2020 ini masih sama, terutama antarsesama keluarga masih meriah dan ramai. Yang beda, orang luar yang berkunjung ke desa kami saja yang kurang ramai kelihatannya," kata Dedy.

Hal senada juga disampaikan warga Sungai Baru, Wahyu. Menurut dia suasana dan kemeriahan Lebaran 2020 ini masih seperti sebelumnya, yakni ada suasana saling mengunjungi. "Buktinya masih ramai orang buat kue lapis, hampir setiap rumah. Orang ramai berkunjung, terutama sesama keluarga dan tetangga dekat," katanya.

Dia menjelaskan di saat Lebaran ini ada sebagian warga menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun di depan rumah untuk tamu yang berkunjung. "Namun, untuk masyarakat yang memakai masker jarang. Secara umum di sini boleh dikatakan normal saja saat Lebaran," katanya.

Warga Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi, Yulvianajuga menyatakan untuk tradisi Lebaran dalam bentuk saling kunjung masih ada. Hanya saja, ada sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena ada pandemi Covid-19. 

"Suasana Lebaran di sini masih terasa. Namun lebih berkunjung ke keluarga dan tetangga dekat saja. Setiap rumah disediakan tempat cuci tangan dan yang berkunjung ada juga pakai masker karena sedang pandemi Covid-19," ujar dia.