Senin 25 May 2020 16:37 WIB

Penyaluran BLT Purbalingga Capai 95,48 Persen

Tingkat realisasi Bansos di Purbalingga menjadi terbaik kedua di Jateng.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agus raharjo
Bantuan sosial terdampak Covid-19 dari Pemprov Jateng, mulai disalurkan di Kabupaten Purbalingga. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan, dalam dalam program Bansos Provinsi ini, Kabupaten Purbalingga mendapat kuota bantuan sebanyak 43.542 KK.
Foto: istimewa
Bantuan sosial terdampak Covid-19 dari Pemprov Jateng, mulai disalurkan di Kabupaten Purbalingga. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan, dalam dalam program Bansos Provinsi ini, Kabupaten Purbalingga mendapat kuota bantuan sebanyak 43.542 KK.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Panyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial di Purbalingga, menempati urutan terbaik kedua seluruh Jateng. Hal ini mengingat realisasi BLT yang didistribusikan PT Pos di Purbalingga yang hingga kini bisa mencapai 95,48 persen.

"Penyaluran BLT terbaik, diraih Magelang yang realisasinya mencapai 95,63 persen. Semakin tinggi prosentase menunjukkan akurasi data semakin baik," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Sabtu (23/5) kemarin.

Bupati Purbalingga mengaku selama ini sangat terbantu adanya  tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), pendamping keluarga harapan (PKH) dan taruna siaga bencana (Tagana) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Purbalingga. Terutama tugas mereka terkait pendataan bakal penerima bantuan sosial dari pemerintah. Menurut Bupati, selama ini, persoalan sering muncul saat pemberian bantuan adalah terkait pendataan yang dianggap tidak tepat sasaran.

Masalah ini menjadi masalah yang rumit lantaran bisa mengakibatkan konflik di masyarakat. "Saya menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan PKH dan TKSK yang telah banyak membantu pemerintah, khususnya masalah pendataan," katanya.

Bupati Tiwi minta kepada para TKSK, PKH dan Tagana untuk tetap bersinergi membantu pemerintah di masa wabah Covid-19. Bantuan dan dukungan dapat berupa pendataan, sosialisasi pencegahan penularan, maupun turut terlibat langsung dalam piket di posko-posko Covid-19.

"Saat ini, masih banyak warga yang tidak disiplin, atau orang yang tidak menjaga kesehatan. Kalau kita lihat dipertokoan saat ini orang berjubel beli jilbab, beli baju dan lainnya. kadang kita prihatin, padahal kita sudah melakukan patroli dan memberi teguran. Tetapi ini tidak memberikan efek jera," ujarnya.

Usai lebaran, Bupati Tiwi mengaku akan menerapkan dan membuat peraturan dengan sanksi yang lebih tegas. Terutama sanksi disiplin dengan merumah-karantinakan warga yang kedapatan tidak pakai masker dan ODP yang keluar rumah.

Kepala Dinsosdalduk KB P3A Raditya Widayaka saat mendampingi Bupati Dyah Hayuning Pratiwi membagikan bingkisan lebaran bagi tenaga TKSK, PKH dan Tagana di aula Dinas setempat, menambahkan di wilayah Barlingmascakeb, realisasi penyaluran di Kabupaten Purbalingga menjadi yang tertinggi. Kabupaten Banyumas hanya 89,37 persen, Cilacap 76,31 persen, Banjarnegara 90,76 persen dan Kebumen 89,90 persen.

Terkait bantuan yang diberikan, Raditya menyebutkan, Dinsosdalduk KB P3A Purbalingga selama ini sangat terbantu dengan hadirnya para petugas TKSK, PKH dan juga Tagana. "PKH membantu dalam hal pendataan BLT, dan perluasan BPNT. Tagana sebagai garda terdepan untuk piket posko baik tingkat kabupaten maupun di posko perbatasan. TKSK membantu merekap data dari desa sampai kabupaten," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini Dinsosdalduk KB P3A memiliki tenaga TKSK sebanyak 18 orang, PKH 178 dan 40 anggota Tagana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement