Senin 25 May 2020 15:46 WIB

Korban Meninggal Akibat Corona di Brasil Capai 22 Ribu Jiwa

Brasil menjadi negara kedua dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Petugas medis membawa seorang pasien virus corona di Rumah Sakit Dr. Ernesto Che Guevara di Marica, Brasil, Kamis (21/5). Brasil menjadi negara kedua dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.
Foto: Leo Correa/AP
Petugas medis membawa seorang pasien virus corona di Rumah Sakit Dr. Ernesto Che Guevara di Marica, Brasil, Kamis (21/5). Brasil menjadi negara kedua dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Korban meninggal akibat Covid-19 telah menembus 22.666 jiwa. Saat ini Brasil menjadi negara kedua dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.

Dikutip laman John Hopkin University Coronavirus Resource Center, Senin (25/5), saat ini Brasil memiliki sedikitnya 363.211 kasus Covid-19. Pada Ahad (24/5), negara tersebut mencatat lebih dari 15 ribu kasus baru virus corona.

Baca Juga

Amerika Serikat (AS) telah mengambil kebijakan larangan perjalanan terhadap Brasil. Peraturan itu akan mulai berlaku pada 28 Mei atau Kamis pekan ini.  AS diketahui  merupakan negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Saat ini Negeri Paman Sam memiliki lebih dari 1,6 juta kasus Covid-19.

Larangan perjalanan yang diterapkan AS merupakan pukulan telak terhadap pemerintahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Dia telah menuai kritik karena dinilai tak serius dalam menangani wabah Covid-19 di negaranya. Bolsonaro diketahui sempat menentang penerapan pembatasan sosial dan menggembar-gemborkan obat-obatan yang belum terbukti keampuhannya.

Kendati menerapkan larangan perjalanan, AS tetap akan menjalin kerja sama penanganan Covid-19 dengan Brasil. “AS mempertahankan kemitraan yang kuat dengan Brasil dan kami bekerja erat untuk mengurangi dampak sosial ekonomi dan kesehatan Covid-19 di Brasil,” Kedutaan Besar AS di Brasilia mengatakan dalam sebuah pernyataan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement