Ahad 24 May 2020 23:08 WIB

Nabi Diutus untuk Memperbaiki Akhlak

Rasulullah SAW merupakan contoh paripurna ihwal akhlak yang mulia

Rasulullah
Foto: Mgrol120
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menempatkan akhlak dalam posisi penting yang harus dipegang teguh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi pada pembinaan akhlak yang mulia (akhlakul karimah).

''Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia,'' demikian sabda Rasulullah saw.

Baca Juga

Bahkan, dalam menilai keimanan seseorang, kita juga diminta untuk menilai bagaimana akhlak yang bersangkutan. Pesan Nabi saw, ''Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.''

Untuk mengembalikan akhlak masyarakat, seperti yang diajarkan oleh agama, perlu kiranya mencontoh perilaku hidup Nabi Muhammad SAW. Di dalam Alquran sendiri, kita dapati begitu banyak ayat yang berbicara masalah akhlak.

 

Dalam sejarah Islam, kita dapat menemui begitu mulia dan tingginya akhlak para pengikut Nabi berkat gemblengan beliau. Sehingga, Allah sendiri memuji nilai moral dan akhlak mereka. Pujian kepada para pendahulu Islam itu, oleh Husein Haekal, penulis Sejarah Muhammad berdasarkan ayat-ayat Alquran digambarkan sebagai berikut.

"Mereka lebih takut kepada Allah daripada yang lain. Mereka inilah orang-orang yang punya harga diri. Sungguh pun begitu mereka sangat rendah hati. Mereka orang-orang yang dapat dipercaya, yang dapat menepati janji bila berjanji. Orang-orang yang sabar, dan bila mendapatkan musibah akan berkata: Kami kepunyaan Allah dan pada-Nya akan kembali.''

"Tidak ada di antara mereka yang berjalan di muka bumi dengan membuang muka dan sikap congkak. Tuhan menjauhkan mereka dari sifat serakah dan kikir. Mereka tidak mau menyebarkan perbuatan-perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman.''

sumber : Hikmah Republika oleh Alwi Shahab
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement