Ahad 24 May 2020 22:43 WIB

Geopark Ciletuh Ditargetkan Pertahankan Pengakuan Unesco

Geopark Ciletuh dianugerahi Unesco Global Geopark dan akan berakhir 17 April 2022

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Curug Cikanteh, Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Geopark Ciletuh dianugerahi Unesco Global Geopark dan akan berakhir 17 April 2022
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Curug Cikanteh, Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Geopark Ciletuh dianugerahi Unesco Global Geopark dan akan berakhir 17 April 2022

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi bersiap untuk revalidasi yang dilakukan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Harapannya pengakuan Unesco terhadap geopark Ciletuh dapat dipertahankan pada 2022 mendatang.

"Geopark nasional Ciletuh Palabuhanratu dianugerahi predikat Unesco Global Geopark (UGGp) pada 17 April 2017 dan akan berakhir pada 17 April 2022," ujar Ketua Harian Badan Pengelola Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Dodi Somantri, Ahad (24/5) Sehingga diperlukan evaluasi apakah warisan geologi ini telah dipelihara dan dilestarikan san pada April 2021 harus sudah di evaluasi tim asesor yang ditunjuk.

Oleh karenanya kata Dodi, meskipun di tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat Badan Pengelola Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark untuk mempersiapkannya. Salah satunya dengan menggelar diskusi secara daring atau virtual dengan beberapa pakar beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu hadir dewan pakar Geopark Ciletuh Hanang Samudra (Badan Geologi ESDM) dan Mega Fatimah Rosana profesor dari Fakultas Goeologi Unpad yang membahas kesiapan revalidasi Unesco. Dodi menerangkan, dewan pakar menyoroti tentang dokumen yang harus dipersiapkan untuk diserahkan ke Unesco awal tahun 2021.

Revalidasi 4 tahunan ini ungkap Dodi, untuk memperoleh keyakinan keberlanjutan fungsi dan kualitas geopark yang telah diakui dan menyandang nama besar Unesco. Di mana lembaga dunia ini juga akan menilai media sosial apa yang digunakan untuk menjangkau masyarakat.

"Alhamdulillah CPUGGp gunakan 4 aplikasi yg terdaftar di Unesco yaitu facebook, twitter, instagram dan Pinterest," kata Dodi. Di sisi lain Profesor Mega lebih menyoroti keberadaan geosite-geosite yang ada dan beberapa mengalami kemunduran yang harus diperbaiki.

Harapannya ada partisipasi komunitas yang meningkat dan aksesibilitas menunjang. Dodi berharap persiapana revalidasi ini merupakan tekad badan pengurus untuk mempertahankan status Unesco Global Geopark dan terus berimplikasi bagi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement