Senin 25 May 2020 01:50 WIB

Merayakan Idul Fitri di Tengah Pandemi

Umat Islam di Sumatra Barat merayakan Idul Fitri dengan suasana yang berbeda.

Pantauan arus lalu lintas jelang hari raya Idul Fitri di Jalan Raya Padang-Bukittinggi di perbatasan Padang Pariaman-Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (22/5)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Pantauan arus lalu lintas jelang hari raya Idul Fitri di Jalan Raya Padang-Bukittinggi di perbatasan Padang Pariaman-Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (22/5)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sabtu, 23 Mei 2020 lembayung senja Ramadhan terakhir mulai tenggelam dan bersiap menyambut datangnya sinar mentari di hari yang fitri. Selama 30 hari sudah umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan suasana yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berbuka bersama teman dan kerabat, shalat tarawih dan witir berjamaah di masjid, tadarus Al Quran adalah hal yang paling dirindukan namun tak dapat ditunaikan maksimal akibat pandemi Covid-19 pada Ramadhan tahun ini.

Baca Juga

Selepas maghrib kumandang takbir pertanda hari kemenangan telah tiba juga tak semeriah Lebaran sebelumnya. Malam takbiran juga tak seramai biasanya. Tak ada takbiran keliling yang membuat hari raya kian semarak.

Para perantau Minang yang biasanya sudah berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman pun tak banyak terlihat. Apalagi Sumatera Barat tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 22 April hingga 29 Mei 2020 yang artinya pintu masuk perbatasan dijaga ketat dari arus kendaraan yang masuk.

Kebahagiaan anak yang telah lama tak berjumpa orang tua, kakek bertemu cucu, keponakan bersalaman dengan paman juga tak dapat dirasakan pada hari raya tahun ini.

Takbiran Virtual

Namun ada pengalaman baru yang dirasakan warga Padang pada malam takbiran tahun ini. Jika selama ini identik dengan berkeliling baik dengan berjalan kaki maupun pawai menggunakan kendaraan, kini cukup dengan duduk manis di depan telepon pintar dan laptop.

Dipimpin Wali Kota Padang Mahyeldi Pemkot Padang melaksanakan takbiran secara virtual yang diikuti oleh jajaran OPD hingga pengurus masjid dan mushalla di Padang. Tak kurang dari 1.000 orang melantunkan kalimat takbir menyambut datangnya Idul Fitri 2020.

"Sepanjang hidung ditempuh napas, baru kali ini takbiran dilakukan di rumah dan di tempat ibadah. Menggunakan aplikasi teknologi informasi," kata Wali Kota Padang Mahyeldi.

Takbiran virtual tersebut memanfaatkan aplikasi zoom diikuti sejumlah masjid dan mushalla di seluruh kecamatan di Padang bergabung di aplikasi tersebut.

Khatib Baru

Pelaksanaan ibadah Ramadhan di tengah pandemi juga telah melahirkan banyak imam shalat baru karena pemerintah berserta MUI mengeluarkan imbauan pelaksanaan shalat di tempat ibadah ditiadakan sementara waktu.

Alhasil, hafalan Al Quran yang dikuaai Firman, seorang warga Padang kembali terasah sepanjang Ramadhan. Bapak tiga anak ini setiap malam memimpin shalat tarawih berjamaah bersama keluarga.

Ia ini bersyukur karena kembali bisa memperlancar hafalan apalagi selama ini sudah banyak yang lupa. Lebih beruntung lagi Rahman bapak empat anak tersebut terselamatkan dari kewajiban menjadi imam karena tiga anaknya memiliki hafalan Al Quran hingga lima juz.

Sejak jenjang SD ia memang memilih menyekolahkan tiga putranya di sekolah islam terpadu yang salah satu muatannya adalah menghafal Al Quran.

Meski hanya menjadi makmum ia bangga tiga anaknya secara bergantian mengimami shalat berjamaah di rumah. 

Saat Idul Fitri tiba para bapak dan remaja yang telah terlatih menjadi imam sepanjang Ramadhan tersebut pun bersiap menjadi imam dan khatib shalat Idul Fitri.

Ada di antaranya yang telah menyiapkan bahan khutbah dengan berselancar di internet agar tampil paripurna.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement