Ahad 24 May 2020 20:35 WIB

Banyak Warga Jepara Tetap Bersilaturahim Secara Langsung

Warga berani silaturahim karena kampungnya masih steril dari warga pemudik.

Warga melakukan panggilan video saat bersilaturahim dalam rangka Idul Fitri 1441 Hijriyah di Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/5). Panggilan video dilakukan sebagai pengganti bertemu langsung dan ajang bersilaturahim antar keluarga di tengah pandemi virus Corona dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melakukan panggilan video saat bersilaturahim dalam rangka Idul Fitri 1441 Hijriyah di Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/5). Panggilan video dilakukan sebagai pengganti bertemu langsung dan ajang bersilaturahim antar keluarga di tengah pandemi virus Corona dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga di Kecamatan Donorojo dan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih tetap melakukan silaturahim secara langsung alias open house pada hari pertama Idul Fitri 1441 Hijriah, Ahad (24/5). Padahal, pemerintah telah menyarankan agar melakukan jaga jarak untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Di Jalan Raya Jepara-Pati, Kecamatan Keling, Jepara, sebagian warga tetap berkeliling kampung dari rumah ke rumah untuk bersilaturahim. Mereka menggunakan kendaraan bermotor maupun jalan kaki secara rombongan.

                               

Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Benteng Portugis Kecamatan Donorojo. Terlihat lalu lalang warga berjalan kaki maupun berkendara roda dua untuk bersilaturahim. 

Pintu rumah warga juga terlihat terbuka dan di dalamnya tersedia aneka makanan yang memang disediakan untuk para tamu, meskipun ada yang memang ditutup rapat. Terlihat pula rombongan pemuda yang bercengkerama di jalan ketika tengah berpapasan dengan temannya dan saling berjabat tangan dan tak satupun yang mengenakan masker.

                               

"Di Wilayah Donorojo memang masih banyak warga yang bersilaturahim dari rumah ke rumah, meskipun tidak seramai Lebaran tahun lalu," kata Masnukin, warga Tulakan di Jepara, Ahad.

                               

Meskipun demikian, dia mengaku, tetap membatasi tamu yang berkunjung, dengan memprioritaskan dari keluarga dekat. Selebihnya pintu rumah ditutup agar tidak menimbulkan kekecewaan.

                               

Kusnan, warga Desa Klepu, Kecamatan Keling juga mengakui tidak berkeliling kampung seperti tahun lalu, meskipun rumahnya juga dikunjungi warga sekitar. "Saya tetap menerima tamu yang berkunjung. Tetapi, banyak pula warga yang tidak berkeliling kampung demi menghindari penularan virus corona," ujarnya.

                               

Warga masih berani bersilaturahmi secara langsung, kata dia, karena menganggap di desanya tidak ada warga yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah pandemi Covid-19. Sementara, Pemkab Jepara telah mengimbau warganya tidak menggelar Shalat Idul Fitri berjamaah di masjid demi mencegah penyebaran corona, termasuk melarang bersilaturahmi secara langsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement