Ahad 24 May 2020 01:02 WIB

Muslim Berlin Jalankan Shalat Jumat di Gereja St Martha

Masjid di Dar Assalaam Berlin tak bisa tampung shalat jumat karena aturan jaga jarak..

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Yogi Ardhi

Muslim Berlin menjalankan Shalat Jumat di Gereja Martha Lutheran, distrik Kreuzberg, Berlin. Pihak gereja menawarkan penggunaan sebagai tempat Shalat Jumat karena masjid Dar Assalam ditutup selama pandemi. (FOTO : Fabrizio Bensch/Reuters )

Muslim Berlin menjalankan Shalat Jumat di Gereja St Martha, distrik Kreuzberg, Berlin. Pihak gereja menawarkan penggunaan sebagai tempat Shalat Jumat karena masjid Dar Assalam ditutup selama pandemi. (FOTO : Fabrizio Bensch/Reuters )

Muslim Berlin menjalankan Shalat Jumat di Gereja Martha Lutheran, distrik Kreuzberg, Berlin. Pihak gereja menawarkan penggunaan sebagai tempat Shalat Jumat karena masjid Dar Assalam ditutup selama pandemi. (FOTO : Fabrizio Bensch/Reuters )

Muslim Berlin menjalankan Shalat Jumat di Gereja St Martha, distrik Kreuzberg, Berlin. Pihak gereja menawarkan penggunaan sebagai tempat Shalat Jumat karena masjid Dar Assalam ditutup selama pandemi. (FOTO : Fabrizio Bensch/Reuters )

Muslim Berlin meninggalkan gereja setelah menjalankan Shalat Jumat di Gereja St Martha, distrik Kreuzberg, Berlin. Pihak gereja menawarkan penggunaan sebagai tempat Shalat Jumat karena masjid Dar Assalam ditutup selama pandemi. (FOTO : Fabrizio Bensch/Reuters )

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pengurus Gereja Martha Lutheran di Kreuzberg, Jerman menawarkan bantuan kepada umat Muslim setempat agar dapat menggunakan gerejanya untuk beribadah shalat Jumat. Sebab, Masjid Dar Assalam di distrik Neukolln tidak dapat menampung jamaah di tengah aturan menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus corona.

Jerman telah mengizinkan rumah ibadah untuk melakukan kegiatan keagamaan pada 4 Mei. Namun, para jamaah harus tetap menjaga jarak sosial minimal 1,5 meter. Gereja Martha Lutheran menawarkan bantuan agar umat Muslim dapat tetap melaksanakan ibadah shalat Jumat di akhir Ramadhan.

"Ini adalah pertanda bagus dan membawa sukacita di bulan Ramadhan, terutama di tengah krisis. Pandemi ini telah menyatukan komunitas kita," ujar imam Masjid Dar Assalam kepada Reuters.

Tahun ini umat Muslim di Berlin menjalani ibadah puasa Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya mereka berkumpul dengan keluarga, kerabat, dan teman untuk berbuka puasa bersama serta shalat tarawih. Namun, di tengah pandemi virus corona, mereka harus tetap berada di rumah dan menjalani aturan pembatasan sosial.

sumber : Republika, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement