Takbiran Virtual Pemprov Jatim Meriahkan Malam Idul Fitri

Red: Nashih Nashrullah

Sabtu 23 May 2020 23:22 WIB

Takbiran virtual Pemprov Jatim diiikuti unsur pemerintah dan masyarakat. Ilustrasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri). Foto: ANTARA/Moch Asim Takbiran virtual Pemprov Jatim diiikuti unsur pemerintah dan masyarakat. Ilustrasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin takbiran daring menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (23/5) malam.

"Pada takbiran di malam Lebaran ini tetap meriah meski pelaksanaannya dilakukan berbeda dan dengan memanfaatkan semua fasilitas teknologi," ujarnya di sela takbiran.

Baca Juga

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah serta sejumlah pejabat di lingkungan Forkopimda setempat.

Hadir juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti, beserta pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim.

Gelaran takbiran juga diberlakukan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker serta disediakan cairan pembersih tangan.

Pada kesempatan tersebut, takbiran daring melalui aplikasi Zoom, juga diikuti warga Jatim yang berada di luar negeri atau di lima benua, yakni di Hong Kong (Benua Asia), Jerman (Eropa), Australia (Australia), Maroko (Afrika) dan Amerika Serikat (Amerika).

Sementara itu, Gubernur Khofifah juga mengingatkan bahwa Pemprov Jatim telah secara tegas melarang takbiran keliling guna mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

Selain itu, tradisi Lebaran berupa bersalaman secara langsung juga diharapkan tak dilakukan agar penyebaran Covid-19 terputus.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menjelaskan, kondisi pandemik ini sangat berbahaya jika ada kerumunan maupun kontak fisik.

"Selama pandemik belum berakhir, sebaiknya tidak melakukan kontak fisik berupa jabat tangan maupun "cipika-cipiki". Sebagai gantinya bisa melakukannya dengan telepon, WhatsApp, sms, video call dan sebagainya," tutur Khofifah.