Sabtu 23 May 2020 21:40 WIB

Takbir Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19 Menggema di Kendari

Suasana malam takbir juga diwarnai bunyi petasan yang disulut anak-anak dan remaja.

Takbir Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19 Menggema di Kendari (ilustrasi).
Foto: MGROL100
Takbir Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19 Menggema di Kendari (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI -- Gema takbir menyambut Idul Fitri 1441 Hijriah yang ditetapkan pemerintah pada Ahad (24/5) berkumandang di berbagai masjid Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Pantauan di Kendari, Sabtu (23/5), kemeriahan malam takbir Idul Fitri berbeda dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.

"Seluruh umat Muslim bergembira menyambut hari kemenangan namun ekspresi berbeda dengan perayaan Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya," kata Agusalim, seorang pengurus Masjid Muttaqim Kota Kendari.

Jamaah takbir di setiap masjid relatif sedikit dibandingkankan dengan malam Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya karena umat Muslim harus taat protokol kesehatan Covid-19.

Pemerintah mengimbau umat Muslim melaksanakan takbir di mushalla, masjid, dan rumah masing-masing demi mencegah penyebaran virus corona. Suasana malam takbir juga diwarnai bunyi petasan yang disulut anak-anak dan remaja di berbagai jalan raya, ruang publik, maupun pemukiman penduduk.

Aparat kepolisian dan TNI siaga di sejumlah pos pengamanan sekitar masjid, pusat perbelanjaan, dan ruang publik lainnya.

Secara terpisah Kapolda Sultra Irjen Polisi Merdisyam mengajak warga Muslim taat imbauan pemerintah untuk tidak menggelar takbir keliling di tengah pandemi Covid-19. "Mari kita menjadi warga negara yang baik. Warga masyarakat Sultra yang taat imbauan pemerintah dan ulama demi kebaikan bersama," ujar perwira tinggi dua bintang di pundak.

Imbauan tidak melaksanakan takbir keliling malam Idul Fitri sejalan dengan protokol kesehatan mencegah penyebaran virus corona yang melanda Indonesia. "Sebagaimana imbauan pemerintah agar umat Muslim menggelar takbir Idul Fitri di mushalla, masjid, maupun rumah masing-masing mengingat penyebaran virus corona masih tinggi," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement