Sabtu 23 May 2020 19:35 WIB

Jelang Lebaran, Pengunjung Padati Pusat Perbelanjaan Tangsel

Padahal PSBB di Kota Tangsel sedang berlangsung.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Endro Yuwanto
Tim dari Forkopimda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan penyemprotan cairan disinfektan di stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangsel. Hal ini dilakukan  sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Tim dari Forkopimda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan penyemprotan cairan disinfektan di stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangsel. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sejumlah pengunjung memadati pusat perbelanjaan Pamulang Square menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Meski saat ini pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang berlangsung, para pengunjung tetap membanjiri pusat perbelanjaan.

Para pengunjung berdesakan silih berganti keluar masuk setiap toko yang beroperasi. Kebanyakan dari pengunjung menyerbu berbagai penjual pakaian, konter handphone, toko aksesori, toko sepatu-sendal, dan sebagainya yang digunakan sebagai perlengkapan dalam merayakan Lebaran.

Manajer Operasional Pamulang Square, Eru Cipta, mengaku tak bisa mencegah para pemilik toko untuk tidak membuka jam operasional saat PSBB. Ia pun mengaku sudah dua kali didatangi oleh Satpol PP terkait masih banyaknya toko yang beroperasi.

"Sudah dua kali ditegur. Kami sempat tutup, tapi ya pedagang di bawah maunya kan tetap usaha. Akhirnya buka lagi, ditegur lagi terus tutup. Tapi terakhir ini buka lagi. Pedagang itu menganggap banyak lokasi lain tetap buka. Jadi ya mereka ikutan buka," ujar Eru, Sabtu (23/5).

Di pusat perbelanjaan tersebut tercatat ada 400 toko. Namun sebagian kecil dari toko yang mengikuti anjuran pemerintah dengan tak beroperasi saat PSBB.

"Untuk keseluruhan ada 400 tenant, tapi semua enggak buka. Sebenarnya kan ini tutup tadinya, tapi kami gak bisa cegah juga para pemilik toko untuk tetap buka. Kalau sudah bicara urusan dapur, perut, kami juga engga tega,” kilah Eru.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachry menjelaskan, beberapa hari ini pihaknya masih banyak mendapati para pemilik usaha yang membandel. Kebanyakan mereka terpaksa melakukannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, akibat dampak virus corona yang tak kunjung usai.

"Beberapa hari ini memang hampir merata terjadi, tempat-tempat usaha kembali beroperasi. Intinya kami tak bosan, akan tetap kembali melakukan penegakan PSBB," kata Muksin.

Saat ini, PSBB di Kota Tangsel sudah memasuki tahap tiga. Pemkot tampaknya akan lebih mempertegas dengan sanksi bagi pelanggar yang tak mematuhi aturan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement