Sabtu 23 May 2020 15:39 WIB

Tarekat Syattariah dan Naqsabandiyah Gelar Shalat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri dilaksanakan lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pemerintah..

Red: Edwin Dwi Putranto

Jamaah Tarekat Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (23/5/2020). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)

Jamaah Tarekat Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (23/5/2020). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)

Jamaah Tarekat Syattariah bersiap melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (23/5/2020). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Salat Id di Mushalla Baitul Makmur, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/05/2020). Tarekat Naqsabandiyah menetapkan jatuhnya satu syawal 1441 Hijriyah, didasari dengan metode hisab Munjid, yakni penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan lebih awal satu hari dari waktu yang ditetapkan pemerintah. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah berselaman usai melaksanakan salat Id, di Surau Baru Pauh, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/05/2020). Tarekat Naqsabandiyah menetapkan jatuhnya satu syawal 1441 Hijriyah, didasari dengan metode hisab Munjid, yakni penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan lebih awal satu hari dari waktu yang ditetapkan pemerintah. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Jamaah Tarekat Syattariah di Aceh dan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang, melaksanakan shalat Idul Fitri pada Sabtu (23/5). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah. Sedangkan Tarekat Naqsabandiyah menetapkan jatuhnya satu syawal 1441 Hijriyah, didasari dengan metode hisab Munjid, yakni penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan lebih awal satu hari dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement