Sabtu 23 May 2020 10:18 WIB

Brasil Mengekor AS untuk Jumlah Kasus Covid-19

Brasil menempati posisi dua dunia dalam hal negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah kehilangan dua menteri kesehatan setelah menekan mereka untuk mempromosikan pemakaian awal obat malaria untuk menangani pasien Covid-19.
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah kehilangan dua menteri kesehatan setelah menekan mereka untuk mempromosikan pemakaian awal obat malaria untuk menangani pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil menempati posisi nomor dua dunia untuk keparahan kasus infeksi virus corona pada Jumat (22/5). Brasil mengekor di belakang Amerika Serikat, setelah otoritas negara yang menjadi kiblat sepak bola dunia itu mengonfirmasi bahwa 330.890 warganya terinfeksi Covid-19.

Rekor itu mengambil alih posisi Rusia yang semula berada di belakang AS. Brasil mencatat 1.001 kematian harian akibat corona pada Jumat sehingga totalnya menjadi 21.048, menurut Kementerian Kesehatan.

Baca Juga

Di Sao Paulo, kota terparah dilanda corona, video yang mengambil gambar dari atas memperlihatkan barisan galian terbuka di Pemakaman Formosa saat pihak pemakaman itu berpacu untuk memenuhi tuntutan atas banyaknya jasad yang harus dikubur. Presiden Jair Bolsonaro secara luas dikritik karena penanganannya terhadap wabah dan juga sedang berada di pusat krisis politik yang mendalam.

Mantan kapten pasukan bersenjata itu mengalami penurunan peringkat jajak pendapat, diakibatkan oleh penentangannya terhadap langkah-langkah jaga jarak sosial, dukungannya terhadap klorokuin yang tak terbukti mujarab, dan perselisihannya dengan para pejabat kesehatan masyarakat yang berpengalaman. Jumlah kasus infeksi dan kematian yang sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada angka yang diperkirakan karena negara Amerika Latin dengan perekonomian tertinggi itu lamban untuk meningkatkan pengujian corona.

Wabah itu sedang melaju. Pada Senin (18/5), Brasil menyalip Inggris menjadi negara ketiga dalam jumlah infeksi tertinggi. Brasil melewati Rusia pada Jumat, tetapi tak mungkin segera melewati AS. Negara dengan perekonomian tertinggi dunia itu mencatat lebih dari 1,5 juta kasus corona.

Sejak wabah mulai, Bolsonaro kehilangan dua menteri kesehatan, setelah menekan mereka untuk mempromosikan pemakaian awal obat antimalaria seperti klorokuin dan hidroklorokuin. Beberapa pakar kesehatan masyarakat terkemuka juga meninggalkannya. Banyak yang digantikan oleh prajurit.

Pada Rabu (20/5), Menteri Kesehatan Sementara Eduardo Pazuello, jenderal pasukan bersenjata yang berdinas aktif, mengeluarkan pedoman baru menggunakan klorokuin dan hidroklorokuin untuk kasus-kasus ringan.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement