Sabtu 23 May 2020 02:02 WIB

Pemkot Jaksel Lakukan Kampanye Cegah Covid-19 di Kuburan

Pemkot Jaksel manfaatkan tradisi ziarah jelang lebaran untuk kampanye cegah Covid-19

Pemakaman khusus kasus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pemakaman khusus kasus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Selatan memanfaatkan moment tradisi warga berziarah jelang Idul Fitri, untuk mengkampanyekan bahaya virus corona baru penyebab Covid-19. Petugas tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta Selatan mengingatkan warga untuk mematuhi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan penyakit tersebut.

Kampanye ini dilakukan dengan menampilkan visual petugas makam berpakaian hazmat lengkap dengan alat pelindung diri seperti masker, kaca mata, sarung tangan, helm dan sepatu boots sambil membawa peti jenazah berwarna putih. Petugas membawa peti jenazah keliling makam dan berdiri di pinggir jalan depan TPU agar bisa dilihat jelas oleh masyarakat yang datang berziarah maupun yang melintas.

Baca Juga

Dalam kampanye tersebut juga dipasang spanduk berisi pesan sosial ajakan untuk mencegah Covid-19 dengan mematuhi PSBB. Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Winarto mengatakan akhir-akhir ini masih ada warga yang berziarah ke TPU menjelang Idul Fitri. Dengan menampilkan visualisasi tersebut diharapkan dapat jadi perhatian masyarakat sebagai pengingat akan bahayanya Covid-19 jika mengabaikan PSBB.

"Harapannya penerapan PSBB ini benar-benar diikuti masyarakat sehingga penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta bisa terkendali secara baik," kata Winarto, Jumat (22/5).

Kampanye ini dilakukan petugas makam di sejumlah TPU yang ada di wilayah Jakarta Selatan yakni TPU Tanah Kusir, TPU Jeruk Purut, TPU Menteng Pulo, dan TPU Kampung Kandang. Petugas menampilkan visualisasi berpakaian hazmat dengan peti jenazah berwarna putih selamat beberapa jam, sedangkan spanduk ajakan patuhi PSBB dipasang setiap hari di depan TPU.

Isi pesan spanduk tersebut bertuliskan "Kalau tidak mau berakhir seperti ini (peti mati) mari kita : batasi ziarah makam, jaga jarak, gunakan masker dan cuci tangan".

Agar bisa dilihat semua orang, kampanye dilakukan di pinggir jalan depan TPU supaya masyarakat yang ke TPU mengerti, bahkan masyarakat yang berada di sekitar TPU juga bisa melihat dan mengerti. "Kami akan terus mengkampanyekan sampai Idul Fitri nanti," kata Winarto.

Winarto menambahkan, wabah pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, dengan visualisasi peti jenazah dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya melindungi diri supaya tidak terpapar virus yang belum ada obatnya. "Masyarakat yang melihat membaca spanduk terus melihat petinya ingat paling tidak wabah ini korbannya sudah banyak, kita yang masih sehat harus hati-hati, dengan cuci tangan, jaga jarak, seperti itu harapan kita," kata Winarto.

Sementara itu, pantauan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan sejumlah warga tampak melakukan ziarah kubur, terutama di blok khusus Muslim. Mereka ada yang datang seorang diri, berdua bahkan bersama satu keluarga. Melakukan doa di depan makam, yang sudah menjadi tradisi sebelum Ramadhan maupun lebaran.

Winarto menambahkan, hingga kini ziarah makan di TPU masih dibatasi sampai ada kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membuka layanan pemakaman. "Kami menunggu arahan Dinas, kapan TPU akan dibuka. Karena saat ini masih dilakukan PSBB tahap III sampai 4 Juni," kata Winarto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement