Sabtu 23 May 2020 00:15 WIB

Banyak Distro, Camat Tebet Jaga Ketat Kawasan Tebet Utara

Warga yang berkerumun dibubarkan dan ada penindakan bagi yang tak menggunakan masker.

Distro (ilustrasi).
Foto: ANTARA/novrian arbi
Distro (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat perbelanjaan di Tebet Utara, Jakarta Selatan, terlihat cukup ramai beberapa belakangan ini. Camat Tebet, Dyan Airlangga, memastikan hal tersebut tidak akan terulang.

Pihak Kecamatan Tebet melakukan penjagaan di kawasan Tebet Utara untuk mencegah penumpukan warga yang berburu perlengkapan Lebaran pada Jumat (22/5) malam.

"Hari ini kami melakukan penjagaan sekaligus menerapkan PSBB dan memastikan tempat usaha mematuhi protokol pencegahan Covid-19," ujar Dyan di Jakarta, Jumat (22/5).

Dia mengatakan, keramaian yang terjadi Kamis (21/5) malam di wilayah Tebet Utara karena warga yang ingin berbelanja untuk keperluan Lebaran. Di kawasan Tebet Utara, memang banyak toko pakaian, khususnya untuk anak-anak muda.

Warga memadati kawasan Tebet Utara untuk berbelanja. Sebagian besar toko yang buka di bidang tekstil serta distro, selain itu banyak komunitas anak muda yang melakukan aktivitas di kawasan tersebut.

"Yang pasti kami melakukan social distancing. Jadi warga yang berkumpul banyak akan kami bubarkan, kemudian kalau memang tidak pakai masker dan dia warga Jakarta dan sudah mendapatkan masker akan kami lakukan penindakan," kata Dyan.

Dyan mengatakan, sanksi diberikan oleh Satpol PP selaku penegak perda yakni berupa denda maupun sanksi sosial bagi warga yang kedapatan tidak mematuhi aturan PSBB. Petugas di lapangan memastikan tempat usaha yang melakukan aktivitas malam ini seperti rumah makan tidak melayani makan di tempat. Sementara, untuk tempat usaha lain yang masuk ke dalam Pergub PSBB harus menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Pihak Kecamatan Tebet mengoordinasikan semua stakeholder dan memastikan PSBB ini berjalan baik. "Artinya warga bisa disiplin, bisa peduli karena Jakarta sudah dalam tren yang cukup baik," kata Dyan.

Dia berharap ketidakdisiplinan warga membuat kondisi Jakarta kembali seperti awal kasus Covid-19 muncul di bulan Maret. "Harapan kami, seperti yang disampaikan gubernur, ini adalah PSBB terakhir dan ini bisa terjadi kalau warga disiplin," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement