Jumat 22 May 2020 22:59 WIB

Fassone Menyesal Bekerjasama dengan Yonghong Li di Milan

Fassone merasa tak nyaman dengan kepemimpinan Li apalagi setelah mengetahui dirinya d

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
CEO AC Milan, Marco Fassone
Foto: EPA/MATTEO BAZZI
CEO AC Milan, Marco Fassone

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Mantan CEO AC Milan, Marco Fassone mengaku menyesal bekerja dengan Yonghong Li di AC Milan. Yonghong Li merupakan pemilik Milan  pada April 2017 hingga Juli 2018. Ia membeli klub dari Silvio Berlusconi.

Ketika itu, Milan membeli banyak pemain dan disebut-sebut dapat mengembalikan marwah Milan sebagai klub besar. Namun hal tersebut tak sesuai dengan ekspektasi dan Li justru tak mampu membayar hutang sehingga Elliot Management mengambili alih tim.

Fassone merasa tak nyaman dengan kepemimpinan Li apalagi setelah mengetahui dirinya dipecat. “Kita harus fokus pada kualitas lebih dari kuantitas. Anggap saja pengalaman itu bisa berakhir berbeda.” Kata Fassone, dilansir dari football Italia, Jumat (22/5).

Menurut Fassone pemecatan tersebut menyakitkan. Namun situasi yang dialami Milan waktu itu, menurut Fassone adalah logis jika pemilik baru ingin membawa orang-orang yang dipercayainya.

Fassone berpendapat seharusnya antara dirinya dan klub menghindari masalah pemecatan tersebut di meja pengadilan dengan cara dilakukan pembicaraan baik-baik.  Ia mengklaim selama karirnya bertahun-tahun dan memecat karyawan selalu diselesaikan secara baik.

Fassone tak tak terima dengan pemecatan tersebut, Ia kemudian menuntut  Milan sebesar 30 juta Euro karena pemutusan kontrak secara sepihak. Posisi Fassoni saat itu digantikan oleh Ivan Gazidis.

“Saya selalu memilih untuk menghindari tindakan hukum dan saya merasa itu akan lebih menguntungkan juga,” ujarnya.

Li, lanjut Fassone, pergi karena tak bisa membayar hutang hingga jatuh tempo pada Oktober 2017. Pada musim semi ia mulai mencari investor baru namun tak berhasil. Sehingga pada Juli 2018 ia tak mampu membayar angsuran 32 juta Euro dan Milan jatuh ke tangan Elliot.

Fassone mengatakan waktu itu memiliki proyek jangka panjamg selama tiga tahun untuk Milan dengan tujuan menempatu urutan empat besar klasemen akhir. Karena itu investasi besar-besaran dilakukan dengan membeli pemain di masing-masing sektor.

“Dengan melihat ke belakang, akan lebih baik untuk fokus lebih pada kualitas daripada kuantitas. Kami memiliki pertahanan yang sangat kuat, tetapi Andrea Conti langsung cedera,” tuturnya.

Fassone mengklaim proyek dirancang untuk tiga tahun berjalan cukup baik seperti saat ditangani Gennaro Gattuso yang menggantikan Vincenzo Montella. Target tiga tahun membangun tim diyakini akan tercapai saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement