Senin 25 May 2020 16:03 WIB

Taman Jurug Jual Tiket Preorder untuk Beli Pakan Satwa

Tiket dapat digunakan setelah wabah pandemi Corona berakhir sampai 31 Desember 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Peserta yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mengikuti pelatihan manajemen gajah di Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Jawa Tengah..
Foto: Antara/Maulana Surya
Peserta yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mengikuti pelatihan manajemen gajah di Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Jawa Tengah..

REPUBLIKA.CO.ID, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo menawarkan preorder tiket masuk ke wahana wisata dan konservasi tersebut di masa pandemi Corona atau Covid-19. Tiket tersebut dapat digunakan setelah wabah pandemi Corona berakhir sampai dengan 31 Desember 2021.

Direktur Perusahaan Daerah TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, hasil penjualan tiket akan digunakan untuk operasional, terutama membeli pakan satwa. Selama ini, anggaran pakan satwa berasal dari penjualan tiket. 

Sejak Kota Solo ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) Corona pada pertengahan Maret 2020, TSTJ tidak menerima kunjungan wisatawan. Alhasil, tidak ada pemasukan selama dua bulan terakhir. Padahal, kebutuhan pakan untuk 400-an satwa mencapai Rp 120 juta per bulan.

Bimo menyatakan, telah membuka pembelian tiket sejak beberapa hari lalu. Harga tiket tidak berbeda dengan sebelumnya yakni Rp 20 ribu per orang.

"Animonya cukup besar. Kemarin waktu baru buka, dalam sehari, langsung terjual 17 ribu lembar tiket," ucapnya kepada wartawan, Sabtu (16/5).

Dia mengaku, telah menyediakan 40 ribu tiket. Namun, jika nantinya permintaan lebih dari jumlah tersebut, pengelola TSTJ melihat kemungkinan akan mencetak tiket lagi.

 

"Kami juga menawarkan promo, setiap pembelian 10 lembar tiket akan mendapatkan satu kaos dan satu masker bertulis Do Manuto," ungkapnya.

Sementara ini, penjualan tiket bekerja sama dengan Metta FM dan hanya dijual di tempat tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan penjualan tiket bakal dilakukan secara daring. "Tiket sementara hanya dilayani di Metta FM. Nanti mungkin kami juga akan buka online," imbuhnya.

Menurutnya, sosialisasi mengenai penjualan tiket tersebut sudah dilakukan secara massif terutama melalui media sosial dan grup-grup WhatsApp. Nantinya, pengelola TSTJ akan mengumumkan lebih lanjut mengenai pembukaan TSTJ setelah pandemi Covid-19 terkendali.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan, hasil penjualan tiket tersebut akan digunakan untuk operasional kebun binatang. Sebab selama dua bulan terakhir, Taman Jurug tidak memiliki pendapatan dari penjualan tiket.

"Pemasukan utama kan dari tiket, sementara dua bulan ini ditutup. Ini akan digunakan untuk operasional TSTJ," ujarnya.

Wali Kota menilai, upaya tersebut menjadi solusi atas terbatasnya dana operasional TSTJ. Sebelumnya Pemkot telah memberikan bantuan dana senilai Rp 300 juta untuk operasional. Namun, dana tersebut diperkirakan hanya cukup sampai Juli 2020.

"Makanya, ini sebagai bentuk kita berdamai dengan Covid-19. Bukan dilawan, tapi bagaimana kita damai dengan ciptaan Tuhan, baik satwa, tumbuhan, dan lingkungan," pungkasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement