Jumat 22 May 2020 21:05 WIB

BWF Rilis Jadwal, Indonesia Open 2020 Dihelat November

Indonesia Open 2020 akhirnya diputuskan akan dihelat 17-22 November 2020.

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Senin (6/4) bahwa ajang Indonesia Open 2020 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.
Foto: wikipedia.org
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Senin (6/4) bahwa ajang Indonesia Open 2020 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badminton World Federation (BWF) telah merilis daftar turnamen terbaru usai beberapa bulan turnamen internasional dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Indonesia Open 2020 akhirnya diputuskan akan dihelat 17-22 November 2020. Jadwal yang diberikan BWF memang sesuai dengan harapan PBSI yang mengajukan permohonan untuk memindahkan BIO dari bulan Juni ke September - Desember.

Setelah BWF menghentikan semua turnamen pada 16 Maret lalu. Musim turnamen tahun akan kembali dimulai pada bulan Agustus 2020, dibuka dengan turnamen level Super 100 yaitu Hyderabad Open 2020 yang akan dilangsungkan di Hyderabad, India, pada 11-16 Agustus 2020.

Sedangkan turnamen level Super 500 ke atas akan dimulai pada bulan September, diawali dengan Korea Open 2020 yang merupakan turnamen level Super 500. Korea Open 2020 akan diadakan di Seoul pada 8-13 September 2020.

"Dengan keluarnya jadwal resmi dari BWF, maka PBSI bisa segera melakukan langkah-langkah persiapan mulai dari menyusun kepanitiaan, penentuan lokasi turnamen dan membuat beberapa alternatif konsep acara," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.

"Dari awal kami mengajukan antara bulan September-Desember dengan pertimbangan suasana wabah Covid-19 mulai mereda. Kami rasa ini jadwal yang ideal, tidak mepet, tapi tidak juga terlalu jauh di akhir tahun karena ada turnamen BWF Tour Finals," lanjut Budiharto, dalam rilis PBSI.

Jika melihat jadwal turnamen yang dirilis BWF, susunan turnamen begitu padat sehingga dikatakan Budiharto bahwa PBSI akan menyusun program pengiriman pemain dengan skala prioritas.

"Dengan jadwal padat, tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi) harus menyusun skala prioritas, atlet mana saja yang akan ikut turnamen apa saja. Namun ada beberapa turnamen yang masih akan dikonfirmasi lagi dari negara penyelenggara, salah satunya Tiongkok," tutur Budiharto.

Para atlet yang sudah kurang lebih lima bulan tanpa tanding, juga mesti mengembalikan kondisi mereka seperti semula di saat musim turnamen. Turnamen internasional terakhir yang dilangsungkan adalah All England 2020 pada Maret lalu.

"Kami beruntung tetap melakukan karantina mandiri selama ini, jadi atlet masih bisa terkondisi dari sisi kebugaran dan feeling mainnya," ujar Budiharto.

Budiharto mengatakan bahwa PR ke depannya adalah mengembalikan kondisi atlet secara maksimal dan mempersiapkan mereka kembali ke musim kompetisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement