Jumat 22 May 2020 16:52 WIB

Kunjungan Kapal Pelindo I Naik pada Kuartal I 2020

Arus kunjungan kapal naik 14,88 persen sepanjang kuartal I tahun ini.

PT Pelindo I mengoperasikan terminal curah cair untuk menunjang ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat.
Foto: Dok. Pelindo I
PT Pelindo I mengoperasikan terminal curah cair untuk menunjang ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN  — Selama kuartal I 2020 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I atau Pelindo I mencatat arus kunjungan kapal sebanyak 17.613 call, naik 14,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun yang mencapai 15.331 call.

 

 

"Angka tersebut sebanding dengan 39.111.260 GT (Gross Tonnage), tumbuh 30,26 persen dibanding dengan periode yang sama dengan tahun lalu sebesar 30.025.908 GT," kata SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo I, Imron Eryandy, Jumat (22/5).

 

 

Ia mengatakan, realisasi bongkar muat peti kemas hingga Maret 2020 sebesar 265.755 kontainer, meningkat 2,82 persen dibandingkan realisasi dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 258.462 kontainer.

 

 

Peningkatan tersebut setara dengan 327.742 TEUs (Twenty Foot Equivalent Units) yang tumbuh 3,13 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 317.808 TEUs.

 

 

Bongkar muat peti kemas selama kuartal I tahun 2020 terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2019.

 

 

Hal itu disebabkan oleh meningkatnya kegiatan bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Belawan, terutama untuk kegiatan peti kemas dalam negeri.

 

 

"Juga kegiatan bongkar muat peti kemas sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri di TPK Perawang yang berlokasi di Cabang Pekanbaru, dan juga meningkatnya bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Dumai dan Tanjung Pinang,” kata Imron.

 

 

Sementara itu, arus bongkar muat barang pada kuartal I ini sebesar 9.479.541 ton turun 12,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10.868.240 ton.

 

 

Hal ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 di sejumlah negara sehingga mengakibatkan berkurangnya bongkar muat kargo umum pada cabang Pelabuhan Belawan, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru, serta menurunnya permintaan ekspor crude palm oil (CPO).

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement