MUI Ajak Umat Gaungkan Semesta Bertakbir di Malam Idul Fitri

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 22 May 2020 13:09 WIB

MUI Ajak Umat Gaungkan Semesta Bertakbir di Malam Idul Fitri. Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis. Foto: Republika/Putra M. Akbar MUI Ajak Umat Gaungkan Semesta Bertakbir di Malam Idul Fitri. Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengajak segenap umat Muslim menggaungkan tagar Semesta Bertakbir di malam Idul Fitri. Ini sebagai bentuk syi'ar agar umat Muslim menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, dan tasbih.

"Yang punya media sosial, yang punya sarana untuk mensyi'arkan takbir sejagad raya ini, ayo kita laksanakan dengan tagar Semesta Bertakbir," kata Pendiri Ponpes Cendikia Amanah Depok itu kepada Republika.co.id, Jumat (22/5).

Baca Juga

Kiai Cholil menerangkan, Rasulullah SAW bersabda siapa yang menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, dan tasbih karena Allah SWT, maka hatinya akan dihidupkan pada saat hati yang lain mati. Gaung #SemestaBertakbir itu dalam rangka penyelenggaraan acara bertajuk Semesta Bertakbir yang akan tayang melalui TV MUI dan live streaming di media sosial. Agenda yang digelar oleh MUI itu akan dimulai pada pukul 19.30 WIB di malam Idul Fitri, Sabtu (23/5) malam.

"Kami berharap semua jamaah bisa mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih, di manapun berada di jagad raya ini, untuk menghidupkan malam Idul Fitri, mengikuti sunnah Rasulullah. Kita rayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan karena kita sudah melewati ujian dan latihan di bulan Ramadhan," tuturnya.

Dalam kesempatan itu Kiai Cholil juga mengajak seluruh umat Muslim untuk tetap bersuka-ria dalam merayakan hari Idul Fitri 1441 Hijriyah meski di tengah pandemi wabah virus Covid-19. Dia mengingatkan, Idul Fitri adalah momen kembali pada fitrah.

"Dengan penuh keterbatasan kita karena pandemi Covid-19, jangan surutkan kebahagiaan dan kesenangan karena kita telah melewati bulan Ramadhan dan kembali pada kefitrahan kita," ujarnya.