Jumat 22 May 2020 12:12 WIB

Unik, Tradisi Teh Ala Turki Hingga Iran

Teknik pembuatan tehnya pun cukup unik.

Rep: Siwi Tri Puji B/ Red: Natalia Endah Hapsari
Minum teh
Foto: gethealthinformations.com
Minum teh

REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah Anda bahwa masyarakat Turki sangat menggemari teh? Ini tampak dari rata-rata konsumsi lebih dari 3.000 gelas per orang per tahun, alias sembilan gelas sehari per orang.

Maroko berada di tempat kedua, diikuti oleh Irlandia dan Republik Islam Independen Mauritania, baru kemudian Inggris.

Teknik pembuatannya juga bervariasi. Di Turki, dua ceret ditumpuk, di mana ceret bagian bawah untuk mendidih air dan yang atas untuk memanaskan teh. Teh direbus dan dicampur dengan gula dan kemudian dituangkan dari ketinggian yang membuatnya berbusa. 

Selain Turki, masyarakat Iran pun termasuk penggemar teh. Tradisi teh Iran sangat dibentuk oleh Rusia, yang lebih banyak berdagang teh langsung dengan Cina. Bahkan teh termasuk salah satu pilar kuliner Persia (Iran). Lebih dari dua abad minuman ini menjadi bagian utama dari budaya Persia dan sering kali merupakan yang pertama dan terakhir yang ditawarkan saat makan. Teh mungkin diperkenalkan ke Persia pada abad pertama Masehi melalui Jalur Sutra meskipun bukan komoditas utama.

Pada tahun 1934 pabrik teh gaya modern pertama dibangun. Inilah cikal bakal industri teh Iran. Sekarang ada hingga 107 pabrik teh dan total 32 ribu hektare kebun teh di negara itu. Sebagian besar perkebunan terletak di lereng bukit Iran seperti di Darjeeling. Kebun-kebun di sana menghasilkan teh hitam kualitas premium yang mendunia.

Teh ini sangat khas: warnanya gelap pekat namun rasanya cukup ringan. Uniknya, ada rasa krimi dan manis walau tanpa menambahkan susu atau gula. Total produksi teh hitam pada tahun 2009 adalah sekitar 60 ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement