DPR RI Minta Kemendibud Susun Sistem Tahun Ajaran Baru

Ada dua skenario yang dapat dijalankan untuk tahun ajaran baru nanti.

Jumat , 22 May 2020, 06:15 WIB
Sejumlah murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020). Mereka mengaku lebih bisa mengikuti siaran belajar di televisi karena lebih komunikatif dan sinyalnya lebih stabil dibanding melalui media internet
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO
Sejumlah murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020). Mereka mengaku lebih bisa mengikuti siaran belajar di televisi karena lebih komunikatif dan sinyalnya lebih stabil dibanding melalui media internet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera menyusun sistem tahun ajaran baru nanti. Khususnya, jika pandemi virus Covid-19 atau Corona masih terjadi di Indonesia."Situasi pandemi ini memang tidak hanya menyangkut variabel pendidikan tetapi terutama juga harus memperhatikan variabel kesehatan," ujar Andreas, Kamis (21/5).

Menurutnya, ada dua skenario yang dapat dijalankan untuk tahun ajaran baru nanti. Pertama, tahun ajaran baru dapat dimulai pada Juli mendatang, jika jumlah kasus Covid-19 berkurang pada Mei 2020.

Skenario kedua, tahun ajaran baru akan dimulai pada Januari 2021. Jika jumlah kasus Covid-19 tak kunjung menurun pada rentan September hingga Desember 2019."Artinya, ini kembali seperti sebelum 1979 di mana tahun ajaran dimulai pada setiap Januari," ujar Andreas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, kata Andreas, juga tengah berdiskusi denga Gugus Tugas Covid-19. Untuk menentukan waktu dimulainya tahun ajaran baru. "Namun sampai saat ini belum diputuskan,  masih menunggu perkembangan dalam beberapa waktu ke depan," ujar politikus PDIP itu.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, Kemendikbud belum bisa memastikan kapan secara pasti siswa bisa kembali belajar di sekolah. Untuk itu, Nadiem meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar-kabar bahwa sekolah akan kembali dibuka pada awal tahun 2021.

"Mengenai isu pembukaan sekolah kembali, kami memang sudah menyiapkan beberapa skenario, namun hal itu menjadi diskusi pada pakar-pakar dan keputusannya masih dalam pembahasan Gugus Tugas (Percepatan Penanganan Covid-19)," ujar Nadiem.