Jumat 22 May 2020 04:05 WIB

Jakarta City Philharmonic Gelar Konser Orkestra Virtual

Konser orkestra virtual digelar unutk bantu industri seni budaya terdampak Covid-19.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Musisi yang juga Dewan Komisaris Jakarta City Philharmonic, Anto Hoed, dalam konferensi pers Virtual Press Conference OVO KolaborArtsy x Jakarta City Philharmonic Berbagi dalam Keterbatasan, Kamis (21/5).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Musisi yang juga Dewan Komisaris Jakarta City Philharmonic, Anto Hoed, dalam konferensi pers Virtual Press Conference OVO KolaborArtsy x Jakarta City Philharmonic Berbagi dalam Keterbatasan, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wadah kreativitas gagasan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Jakarta City Philharmonic (JCP)  akan menggelar sebuah konser orkestra secara virtual bertemakan "Berbagi dalam Keterbatasan”. Konser daring ini digelar untuk membantu industri seni budaya, khususnya seniman tradisional yang terdampak pandemi COVID-19.

Konser yang rencananya akan hadir pada Jumat (22/5) esok di saluran Youtube youtube.com/budayasaya pada pukul 16.00 WIB itu akan melibatkan beberapa seniman sebagai penampil. Di antaranya adalah Maruli Tampubolon, Melly Goeslaw, dan Tohpati yang akan menampilkan beberapa lagu pada konser yang diinisiasi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan JCP.

Baca Juga

Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, konser ini merupakan bentuk dukungan kepada seniman-seniman tradisional, tak hanya untuk saling berbagi.

"Apa yang bisa kita lakukan di bidang kesenian bukan sekadar untuk saling berbagi tapi juga untuk memastikan agar nyalanya kesenian di masa sulit ini tetap ada," kata Hilmar dalam konferensi pers Virtual Press Conference OVO KolaborArtsy x Jakarta City Philharmonic Berbagi dalam Keterbatasan, Kamis (21/5).

Sebelumnya, Dirjen Kebudayaan Kemendibud pernah berkolaborasi dengan JCP pada sebuah konser. Kerja sama ini merupakan kali kedua, dan mereka berkolaborasi dengan lebih banyak pihak seperti platform pembayaran digital OVO dan lembaga crowdfunding BenihBaik.com.

Kolaborasi ini, kata dia, bertujuan untuk membantu para seniman-seniman tradisional Indonesia yang tak lagi memiliki pemasukan akibat pandemi COVID-19. "Kita juga ingin membantu dan mengulurkan tangan khususnya seniman-seniman yang di masa pandemi ini kegiatannya ditunda dibatalkan. Jadi perlu ada kolaborasi sama-sama untuk menggalang solidaritas," ujar dia.

photo
Musisi yang juga Dewan Komisaris Jakarta City Philharmonic, Anto Hoed, dalam konferensi pers Virtual Press Conference OVO KolaborArtsy x Jakarta City Philharmonic Berbagi dalam Keterbatasan, Kamis (21/5). - (Republika/Farah Noersativa)

Kolaborasi ini memiliki kampanye ‘KolaborArtsy' yang memungkinkan para penonton konser dapat memberikan dukungannya dengan cara berdonasi secara nyaman dari rumah. Para penonton bisa berdonasi dengan mengklik tautan DOKU yang tertanam di bagian deskripsi video Youtube.

Setelah itu, penonton bisa mengikuti langkah-langkah yang tersedia untuk donasi di platform dan menyelesaikan pembayaran melalui OVO. Donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada para penerima manfaat di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat kolaborasi dengan BenihBaik.com.

"Nantinya kalau sudah ada pengumpulan dana bisa terlibat untuk memastikan untuk sampaomi kepada teman2 yang betul betul memerlukan," jelas Hilmar.

Hilmar mengatakan saat ini yang diperlukan adalah bersama-sama menghidupkan semangat para pekerja seni budaya di Indonesia. Semangat itu ditujukan agar mereka tetap bisa berkarya tanpa beban karena harus berpikir bagaimana dengan kelangsungan hidup mereka sehari-hari.

“Bersama kita bisa membantu dan menguatkan mereka, Dengan semangat yang sama, kolaborasi ini menjadi gerakan yang diharapkan dapat memotivasi gerakan lain nantinya yang bertujuan menggalang dana bagi jejaring dan komunitas seni,” kata Hilmar.

Sementara Dewan Komisaris Jakarta City Philharmonic yang juga seorang musisi Indonesia, Anto Hoed menuturkan platform teknologi telah membuat mereka dapat terus bekerja, berkarya, dan menyebarkan keindahan musik ke seluruh Indonesia serta dapat membagikan harapan baru kepada para seniman.

“Kami berharap proyek ini dapat membagikan harapan baru, terutama bagi seniman tradisional yang terkena dampak COVID-19," kata Anto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement