Ahad 24 May 2020 21:04 WIB

Obati Rindu Ramadhan dengan Puasa Syawal

Pahala puasa sunah ini sama dengan pahala berpuasa satu tahun tanpa henti.

ilustrasi puasa syawal
Foto: republika/mgrol101
ilustrasi puasa syawal

Oleh Fajar Kurnianto

REPUBLIKA.CO.ID,Di antara amal ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal ini adalah puasa sunah enam hari. Dalam hadis dikatakan, pahala puasa sunah ini sama dengan pahala berpuasa satu tahun tanpa henti.

Nabi bersabda, Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Ada banyak hikmah dari berpuasa di bulan Syawal ini. Seperti disebutkan oleh Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Latha'if al-Ma'arif, pertama, berpuasa enam hari pada bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Kedua, puasa Syawal dan puasa Sya'ban seperti halnya shalat rawatib qabliyah (sebelum) dan bakdiyah (sesudah). Amal sunah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amal wajib. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amal wajib. Amal sunahlah yang nanti akan menyempurnakannya.

Ketiga, membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amal puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufik pada amal saleh selanjutnya.

Keempat, karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, hendaklah kita mensyu kuri hal itu dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. Sebagaimana dilakukan para ulama salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah.

Syawal, selain merupakan bulan mulia karena ada Hari Raya Idul Fitri (tanggal 1 Syawal), juga bulan puasa mini. Kita dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari yang sejatinya merupakan lanjutan dari puasa besar sebelumnya. Hanya saja, hukumnya sunah.

Ramadhan, bulan puasa yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Ketika usai, banyak yang bersedih karena ditinggalkan. Nabi bahkan pernah mengatakan, andai kata orang- orang tahu keutamaan yang terkandung di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka ingin agar satu tahun itu adalah bulan Ramadhan semua. Puasa Syawal secara psikologis menjadi semacam obat dari kesedihan karena ditinggal pergi Ramadhan.

Ramadhan mungkin memang telah pergi, tetapi nanti akan kembali lagi, setahun lagi. Setelah Ramadhan, ada puasa enam hari yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai pengingat masa- masa berpuasa di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa melaksanakannya. 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement