Malaysia Khawatirkan Ribuan Kendaraan Mudik Jelang Lebaran

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 21 May 2020 07:07 WIB

Malaysia Khawatirkan Ribuan Kendaraan Mudik Jelang Idul Fitr. Seorang warga duduk di sudut jalan kosong di pusat pertokoan Kuala Lumpur. Foto: AP Photo/Vincent Thian Malaysia Khawatirkan Ribuan Kendaraan Mudik Jelang Idul Fitr. Seorang warga duduk di sudut jalan kosong di pusat pertokoan Kuala Lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia ini mengkhawatirkan banyaknya kendaraan yang berusaha melintasi perbatasan antarnegara setiap hari untuk mudik ke daerah asal. Total kendaraan yang melintas sebanyak 2.931 kendaraan.

Direktur Jenderal Kemenkes Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengungkapkan, ribuan kendaraaan tersebut ingin kembali ke daerah asal mereka untuk menghabiskan perayaan Idul Fitri bersama keluarga mereka dalam kurun waktu tiga hari.

Baca Juga

"Ini jelas mengkhawatirkan bagi pelayanan, terutama jika itu termasuk mahasiswa yang telah kembali ke keluarga masing-masing," kata Noor Hisham seperti dilansir dari Malay Mail.

Sebab, anggota keluarga mereka mungkin terdiri dari mereka yang berasal dari kelompok berisiko tinggi. Misalnya orang tua, anak-anak dan mereka yang memiliki kekebalan rendah yang disebabkan oleh penyakit kronis atau komorbiditas.

Dari 6.941 kasus Covid-19 yang dilaporkan hingga saat ini, 961 atau 13,8 persen di antaranya terdiri dari orang tua berusia 60 tahun ke atas. Sementara anak-anak berusia 12 tahun ke bawah terdiri dari 318 kasus atau 4,6 persen.

Dr Noor Hisham mengatakan Standard Operational Procedure (SOP) yang ditetapkan dalam perintah kontrol pergerakan (MCO) dan perintah kontrol pergerakan bersyarat (CMCO) harus terus dipertahankan, terutama di masa perayaan yang akan datang. "Setelah dua bulan penegakan MCO diikuti oleh CMCO, kita dapat mengamati tren kasus Covid-19 aktif secara bertahap memang turun. Ini adalah hasil dari kepatuhan publik terhadap SOP," katanya.

Sementara itu, Dr Noor Hisham juga mendesak memperhatikan beberapa mahasiswa yang tidak mematuhi perintah wajib karantina yang dikenakan pada mereka yang kemudian dinyatakan positif Covid-19. Menurutnya ini bisa menimbulkan risiko infeksi bagi kelompok rentan jika siswa yang kembali ke daerah asal mengabaikan perintah karantina di rumah.

Dalam jumpa pers terpisah hari ini, Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan polisi telah memerintahkan untuk pulang kembali bagi 1.175 kendaraan yang berusaha melintasi perbatasan antarnegara bagian untuk kembali ke daerah asal mereka. Padahal sudah berulang kali diperingatkan itu tidak diperbolehkan.