Kamis 21 May 2020 05:16 WIB

Israel akan Caplok Tanah Tepi Barat, Erdogan Tolak Tegas

Turki mendukung langkah menentang pendudukan tanah Palestina oleh Israel.

Rep: Dilara Hamit/ Red: Elba Damhuri
 Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat, Selasa (5/5). Pekerja Palestina mencoba memasuki area perbatasan Israel untuk bekerja setelah larangan masuk diberlakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran pandemi COVID-19.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat, Selasa (5/5). Pekerja Palestina mencoba memasuki area perbatasan Israel untuk bekerja setelah larangan masuk diberlakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak keras recana pencaplokan tanah di Tepi Barat oleh Israel. Juru bicara Kepresidenan Turki menyatakan komunitas internasional harus menentang rencana Israel mencaplok Tepi Barat.

"Kami menolak rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat dan menyerukan agar dunia juga menentangnya. Pendudukan dan pencaplokan adalah kejahatan," kata Ibrahim Kalin lewat Twitter.

Kalin menegaskan bahwa Turki akan mendukung semua langkah yang harus diambil untuk menentang pendudukan dan pencaplokan tanah Palestina.

Israel diperkirakan akan melakukan aneksasi pada 1 Juli seperti yang disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, pimpinan Partai Biru dan Putih.

Rencana itu merupakan perkembangan dari "Kesepakatan Abad Ini" usulan Presiden Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari.

Di bawah rencana itu, Yerusalem akan diakui sebagai "ibu kota Israel yang tidak terbagi dan abadi".

Menurut para pejabat Palestina, Israel juga akan mencaplok 30-40 persen wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Pada Minggu, Netanyahu mengumumkan pemerintah gabungannya ke Parlemen Israel (Knesset), mengakhiri kebuntuan politik yang telah berlangsung selama satu tahun.

Gantz akan menggantikan posisi Netanyahu sebagai perdana menteri pada 17 November 2021.

 

https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-tolak-rencana-israel-aneksasi-tepi-barat-/1847675

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement