Rabu 20 May 2020 17:55 WIB

Kini Toko Kelontong Dilengkapi Aplikasi Pesan Antar

Mereka harus tetap berjualan demi mendapatkan penghasilan.

Seorang pelanggan melakukan pembayaran dari balik pembatas transparan di toko kelontong SRC Salim, Jakarta, pekan lalu.
Foto: Dok. Sam
Seorang pelanggan melakukan pembayaran dari balik pembatas transparan di toko kelontong SRC Salim, Jakarta, pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi coro a menjadi pukulan bagi ekonomi masyarakat. Termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Padahal, jika usaha kecil yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia terimbas, sudah bisa dipastikan ekonomi akan turut goyah. 

Kini hampir seluruh sektor usaha terkena dampak Covid-19. Tak terkecuali masyarakat yang menjalankan usaha toko kelontong. 

Di tengah ancaman penularan virus Corona dan penurunan daya beli masyarakat, mereka harus tetap berjualan demi mendapatkan penghasilan namun harus berjibaku menjalankan protokol kesehatan. Padahal, untuk melaksanakan protokol tersebut butuh fasilitas dan biaya tambahan.

Situasi sulit dan penuh tantangan inilah yang mendorong PT HM Sampoerna Tbk. Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Komersial Sampoerna Henny Susanto, mengatakan, Sampoerna memberikan berbagai dukungan dan bantuan kepada UMKM melalui lebih dari 120 ribu toko kelontong tradisional yang tergabung di Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Selain memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan, dia mengatakan, dukungan dilakukan dengan cara membagikan 650 ribu masker kain. Serta ditambah lebih dari 80 ribu liter cairan antiseptik tangan ini merupakan upaya memastikan para pelaku UMKM yang merupakan pemilik toko kelontong tetap dapat menjalankan usaha seraya menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. 

Selain itu, bantuan nyata yang juga diberikan adalah pembuatan pembatas kasir, pembuatan fasilitas cuci tangan serta pengaturan jarak antrean di setiap anggota SRC. Dengan bantuan ini, para anggota SRC dapat terus menjalankan kegiatan usaha dengan tetap melakukan upaya optimal untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.

"Sampoerna percaya bahwa upaya mitigasi yang digalakkan Presiden Joko Widodo tak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi membutuhkan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta. Sampai saat ini, Sampoerna telah mengucurkan dana sebesar Rp40 miliar khusus untuk mendukung toko kelontong tradisional yang tergabung dalam SRC agar mereka tetap dapat menjalankan usahanya ditengah situasi yang sulit ini," papar Henny di Jakarta, Rabu (20/5).

Upaya dan bantuan Sampoerna ini, klaim dia, sejalan dengan salah satu program Kementerian Koperasi dan UMKM yang giat menggalakkan praktik physical distancing di warung-warung. Bahkan beberapa toko kelontong SRC menyediakan layanan pesan antar melalui aplikasi ponsel AYO SRC guna menghindari kerumunan di toko kelontong dan mencegah penyebaran Covid-19.  

Henny mengatakan, segala upaya dalam membantu para pelaku UMKM khususnya toko kelontong tradisional tak lepas dari komitmen yang tercermin dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Sampoerna secara berkelanjutan memberikan dampak positif bagi karyawan dan mitra usaha, konsumen dewasa, serta masyarakat luas baik di tingkat nasional maupun daerah. 

“Melalui komitmen ini kami berharap dapat berperan aktif dalam memberikan sumbangsih terbaik untuk turut menjaga Indonesia di masa penuh tantangan ini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement