Selasa 19 May 2020 12:16 WIB

Pembelajaran Siswa Didorong Lebih Kreatif

Kemendikbud mendorong setiap guru untuk lebih kreatif dalam mengajar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Proses belajar mengajar via daring (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Proses belajar mengajar via daring (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) kemendikbud, Totok Suprayitno mengungkapkan bahwa dibutuhkan kreativitas yang mendorong setiap guru di sekolah sasaran untuk berkreasi. Totok mengatakan, dengan begitu kualitas pendidikan di Indonesia mampu ditingkatkan.

Dia mengatakan, sekolah dengan program Inovasi terus selalu berkreasi untuk menemukan cara yang paling tepat dibanding sekolah lainnya. Dia mengatakan, target program itu adalah menjadikan sekolah-sekolah dapat diadaptasi cara pembelajarannya oleh sekolah lainnya di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Totok mengatakan, kemdikbud menggandeng Kementerian Agama (Kemnag) dalam mengembangkan kreatifitas. Lanjutnya, ada pula program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) 

Dia mengungkapkan, program itu digarap bersama Pemerintah Australia untuk meningkatkan literasi dan numerasi di berbagai daerah khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur dan Kalimantan Utara. Fokus program ini adalah untuk mencari solusi yang relevan dan sesuai dengan tantangan pembelajaran khususnya bagi jenjang pendidikan dasar yang ada di daerah masing-masing.

"Yang selalu kita anggap mustahil mengubah kultur belajar dari yang kaku Matematika yang momok dan menjadi menyenangkan, literasi yang sulit dicapai dari berbagai tes, ternyata bisa ditingkatkan dengan cara-cara yang bisa dimunculkan oleh guru-guru yang bersangkutan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (19/5).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan, kemendikbud menginginkan adanya ekosistem yang kuat sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan. Dia mengatakan, sesuai aahan presiden kemendikbud diminta bekerja keras, cepat dan produktif dengan hasil belajar murid yang baik.

"Kami masih perlu kerja keras yang lebih fokus lagi dan visi Merdeka Belajar adalah visi yang fokus kepada murid," katanya.

Dia mengatakan, adapun program INOVASI ini telah berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran siswa. Lanjutnya, di NTT misalnya, kemampuan literasi siswa dari 22 persen menjadi 53 persen. Pada angka hasil belajar siswa, kegiatan kemitraan juga telah berhasil memperkecil jarak antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya, yang tadinya 17 persen menjadi 4 persen.

Konselor Pembangunan Manusia Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Michelle Lowe memberikan apresiasi atas keberhasilan program Inovasi. Menurutnya, program itu merupakan kemitraan yang sangat penting antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk memajukan metode pembelajaraan siswa, terutama dalam bidang literasi, numerasi, serta pendidikan inklusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement