Senin 18 May 2020 19:55 WIB

Swalayan Terbesar Wonosobo Ditutup Setelah Tes Cepat Reaktif

Tiga karyawan swalayan Wonosobo reaktif saat dilakukan tes cepat Covid-19.

Red: Nur Aini
Petugas medis melakukan tes diagnostik cepat (rapid test) Covid-19, ilustrasi
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Petugas medis melakukan tes diagnostik cepat (rapid test) Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo menutup sementara Rita Pasaraya setelah hasil tes cepat (rapid test) yang digelar secara acak menunjukkan ada tiga karyawan swalayan tersebut reaktif Covid-19.

"Pemkab menutup sementara waktu operasional Rita Pasaraya mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu seluruh karyawan swalayan itu selesai menjalani rapid test," kata Sekda Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo di Wonosobo, Senin (18/5).

Baca Juga

Keputusan untuk menutup toko modern terbesar di Kota Wonosobo itu, menurut Andang, untuk menjaga kesehatan karyawan lainnya, masyarakat yang berkunjung, serta menekan potensi penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas. Selain penutupan dan mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan menjalani tes cepat, katanya, Pemkab Wonosobo juga meminta pihak Rita Pasaraya agar melakukan disinfeksi terhadap seluruh titik dan barang di toko demi menghindari masih adanya virus yang kemungkinan menempel.

Kemudian seluruh karyawan dalam jangka waktu 14 hari ke depan agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Jajaran manajemen juga wajib menyampaikan laporan hasil kepada pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo.

Menyikapi kondisi Rita Pasaraya, Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyampaikan pesan kepada masyarakat agar semakin waspada dan meningkatkan kesadaran perihal pentingnya berada di rumah dan menghindari keramaian.

"Kepada segenap warga Wonosobo, saya meminta agar tetap bersabar menahan diri untuk berada di rumah demi mencegah penularan yang semakin meluas," katanya.

Hasil tes cepat secara acak yang digelar selama dua hari terakhir di pusat keramaian kota. Bupati Wonosobo menegaskan bahwa sampai saat ini potensi penularan virus yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 4,2 Juta orang di seluruh dunia itu masih terjadi. Oleh karena itu, dia berharap agar kerja sama masyarakat untuk terus menjaga agar tidak tertular maupun jadi penular.

Terkait teknis pengambilan sampel dalam RDT random yang telah digelar selama dua hari terakhir, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang dr Muhamad Riyatno menyebut telah mengalokasikan 50 alat tes cepat di kawasan Pasar Induk Wonosobo, Rita Pasaraya, Mickey Mouse, dan kawasan simpang Plaza.

"Hari pertama 38 rapid test tidak ada yang menunjukkan hasil reaktif, namun pada hari kedua ini dari sebanyak 15 rapid test yang dilakukan pada karyawan Rita, menghasilkan 3 karyawan reaktif yang langsung kami rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Ia menuturkan sambil menunggu hasil swab, ketiga karyawan tersebut akan terus dipantau. Apabila tidak menunjukkan gejala klinis, maka mereka akan dikirim ke BLK untuk karantina selama 14 hari. Namun, apabila ternyata hasil swab positif, mereka akan langsung dirawat di rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement