Senin 18 May 2020 16:57 WIB

Pemerintah: Normal Baru Harus Jadi Kebiasaan Masyarakat

Normal baru harus dimulai sejak dalam keluarga sehingga bisa diterapkan menyeluruh.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat untuk membiasakan norma-norma normal baru dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Kebiasaan baru antara lain dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.

"Kebiasaan itu harus mendarah daging untuk menghadapi situasi pandemi secara global, ini menjadi penting karena badan kesehatan dunia WHO sudah menyampaikan bahwa virus Covid-19 ini tidak akan bisa hilang dalam waktu singkat," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (18/5).

Baca Juga

Ia menilai kebiasaan normal baru itu harus dimulai sejak dalam keluarga sehingga bisa diterapkan menyeluruh oleh semua orang. Apalagi, pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi masalah satu daerah, wilayah maupun satu negara saja tetapi juga seluruh dunia.

"Karena itu keberadaan ini harus menjadi sebuah paradigma berpikir yang baru untuk kita, bagaimanapun tidak boleh menyerah dengan situasi yang seperti ini, tidak boleh kita tunduk dengan situasi seperti ini," katanya.

"Karena itu, mengubah budaya dasar kita menuju ke budaya dasar yang baru atau menuju ke kehidupan normal yang baru ini menjadi lebih penting," katanya lagi.

Ia pun mengapresiasi masyarakat yang cukup banyak telah membiasakan kebiasaan baru tersebut. "Kita melihat sekarang masyarakat sudah mulai banyak beruba, mulai menyadari pentingnya melaksanakan pola hidup bersih sehat, sudah mulai membiasakan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, sudah mulai membiasakan apabila terpaksa harus keluar rumah akan menggunakan masker," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement