Skenario New Normal Erick Thohir Lahirkan 3 Dampak Positif

Penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan bersamaan

Senin , 18 May 2020, 15:03 WIB
Warga berjalan dengan menggunakan masker di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, (ilustrasi). Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menerbitkan surat edaran terkait Antisipasi Skenario The New Normal BUMN tertanggal 15 Mei 2020. Erick mengizinkan karyawan usia 45 tahun ke bawah untuk kembali bekerja.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warga berjalan dengan menggunakan masker di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, (ilustrasi). Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menerbitkan surat edaran terkait Antisipasi Skenario The New Normal BUMN tertanggal 15 Mei 2020. Erick mengizinkan karyawan usia 45 tahun ke bawah untuk kembali bekerja.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendukung skenario new normal yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir. Di antaranya dengan mulai menginstruksikan karyawan di bawah usia 45 tahun untuk kembali masuk kerja pada 25 Mei 2020, setelah sekitar dua bulan bekerja dari rumah. Kembali aktif bekerjanya karyawan tersebut, kata dia, sudah pasti dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ini bukan berarti mendahulukan ekonomi ketimbang kesehatan, karena penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan bersamaan dengan tahapan-tahapan. Kesehatan dan ekonomi bukan saling meniadakan,” kata Mufti ditemui di Surabaya, Senin (18/5).

Baca Juga

Mufti menyebut, skenario new normal BUMN akan melahirkan tiga dampak positif. Pertama, gelora gaya hidup sehat akan semakin menonjol di lingkungan BUMN, yang melibatkan jutaan orang, mulai karyawan hingga ekosistemnya. Karena dalam Surat Edaran yang dikeluarkan Erick Thohir jelas disebutkan perlunya protokol kesehatan.

"Ini perlu menjadi budaya baru, menjadi gaya hidup keseharian. Kalau ini diterapkan disiplin, selain jangka pendek terhindar dari Covid-19, secara jangka menengah-panjang juga berdampak pada kualitas kesehatan jutaan orang di lingkungan BUMN. Kalau makin sehat, maka makin produktif,” ujar Mufti.

Dampak kedua, produktivitas ekonomi lokal dan nasional bisa bertahap ditingkatkan secara strategis. Karena, kata dia, skenario new normal BUMN memungkinkan semua rencana bisnis kembali digerakkan dengan lebih cepat ketimbang bekerja dari rumah.

“Belanja modal dieksekusi, agenda ekspansi mulai ditata, yang mau bikin pembangkit bisa dipercepat, yang mau tambah cabang bisa dieksekusi, dan sebagainya. Operational expenditure pun keluar dari kantong perusahaan secara lebih besar ketimbang saat WFH,” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Adapun dampak ketiga, menaikkan produktivitas ekonomi secara langsung yang berdampak ke masyarakat. Menurut Mufti, untuk usia 45 tahun ke bawah, dengan tahapan-tahapan pengaturan dan tetap mengacu ke PSBB, ada ratusan ribu karyawan BUMN, baik karyawan tetap maupun kontrak, yang akan kembali bekerja.

“Mereka mulai berangkat sampai pulang kerja butuh transportasi, makan, ngopi, beli pomade, make up, semir sepatu, laundry baju kerja, jasa lain-lain, ya ini multiplier effect-nya langsung ke rakyat,” kata Mufti.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menerbitkan surat edaran terkait Antisipasi Skenario The New Normal BUMN tertanggal 15 Mei 2020. Erick mengizinkan karyawan usia 45 tahun ke bawah untuk kembali bekerja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan pembatasan-pembatasan tertentu.