Senin 18 May 2020 12:21 WIB

Peruri Kembangkan Big Data Berbasis Blockchain

Pemerintah perlu membantu akses pasar menyediakan data terpadu berbasis blockchain

Sebanyak 414 peserta tercatat sebagai pendaftar pada kegiatan seminar online dengan tujuan berdiskusi mencari terobosan kesempatan pengembangan industri perikanan dan hasil laut di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan serupa, zoom!nar tidak mengenakan biaya keikutsertaan kepada pendaftar.
Foto: peruri
Sebanyak 414 peserta tercatat sebagai pendaftar pada kegiatan seminar online dengan tujuan berdiskusi mencari terobosan kesempatan pengembangan industri perikanan dan hasil laut di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan serupa, zoom!nar tidak mengenakan biaya keikutsertaan kepada pendaftar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Dalam rangka memberikan kegiatan positif melalui kegiatan jaga jarak (physical distancing) sesuai anjuran Pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk tinggal di rumah (stay at home) dan bekerja di rumah (work from home) di masa pandemi covid-19 ini, zoom!nar kembali digelar. 

Kali ini menggandeng Peruri sebagai BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) dalam penerbitan sertifikat digital kegiatan yang digelar Sabtu (16/5). Narasumber kegiatan zoom!nar kali ini adalah Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Ir. Nilanto Perbowo M.Sc., Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP serta Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si., Rektor IPB.

Dalam pembukaannya Rachmat Gobel menjelaskan potensi ekonomi maritim Indonesia diperkirakan senilai 1,33 juta US dollar mengingat 2/3 luas wilayah Indonesia adalah lautan dengan garis pantai terpanjang ke 2 di dunia. “Masa pandemi ini menyadarkan kita semua untuk dapat memperkuat landasan ekonomi negara. Seluruh unsur mulai dari pemerintah, universitas, swasta, komunitas dan rakyat (pentahelix) harus bersatu memperbaiki grand design yang untuk memberikan nilai tambah, utamanya pada sektor pertanian dan perikanan, demi tercapainya ketahanan pangan nasional yang solid,” kata Rachmat.

“Menghadapi masa seperti mau tidak mau kita harus siap. Kita harus mampu menjadikan kesulitan yang dihadapi ini menjadi peluang. Saran saya kepada pemerintah adalah menyederhanakan birokrasi perizinan investasi, mempermudah akses pendanaan kepada nelayan yang mayoritas adalah pengusaha mikro serta kecil menegah dan pemberdayaan koperasi yang maksimal,” kata Rachmat Gobel menambahkan.

Ir. Nilanto Perbowo M.Sc, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, menegaskan sesungguhnya sektor perikanan tidak terlalu terimbas seperti sektor-sektor ekonomi lain di masa pandemi ini.

“Bersama aparat terkait, KKP harus terus lanjut menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Potensi perikanan Indonesia sangat berlimpah, nelayan kita harus menjadi tuan rumah di negara nya sendiri,” tegas Nilanto. “Utamanya di masa pandemi ini, saya berharap pemerintah provinsi dapat turut aktif bermitra dengan pemerintah pusat untuk pengembangan dan pemanfaatan sektor perikanan,” kata Nilanto.

Dalam kesempatanya menyampaikan pandangan, Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si – Rektor IPB, menekankan pentingnya pemerintah untuk membantu akses pasar melalui penyediaan data terpadu berbasis blockchain. “Kendala logistik harus segera terpecahkan agar distribusi produk tidak tersendat. Penyerapan produk perikanan dan penyelesaian masalah logistik perlu mulai secara serius dilakukan dengan basis teknologi blockchain,” kata Satria.

Sebanyak 414 peserta tercatat sebagai pendaftar pada kegiatan seminar online dengan tujuan berdiskusi mencari terobosan kesempatan pengembangan industri perikanan dan hasil laut di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan serupa, zoom!nar tidak mengenakan biaya keikutsertaan kepada pendaftar.

Seluruh peserta akan mendapatkan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Peruri. Peruri merupakan satu-satunya BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang ditetapkan  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

“Apa yang kami lakukan hari ini melalui produk sertifikat digital dan tanda tangan digital, adalah contoh nyata bagaimana teknologi digital yang kami miliki dapat membantu masyarakat dan dunia usaha menjalankan kegiatan usahanya ditengah wabah yang melanda. Sebagai BUMN yang bergerak dalam bisnis percetakan sekuriti dan penjamin keaslian (dokumen) sejak awal berdirinya pada 1971, Peruri akan terus hadir dengan teknologi terkini dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah,” kata Dwina Septiana Wijaya, Direktur Utama Peruri. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement