Senin 18 May 2020 12:41 WIB

Sering Ngopi, Hati-Hati Osteoporosis

Kafein diketahui juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Pria meminum kopi (Ilustrasi)
Foto: Google
Pria meminum kopi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian menunjukkan, terlalu banyak meminum kopi dapat meningkatkan risiko tulang rapuh atau dikenal dengan istilah penyakit osteoporosis yang biasanya dialami oleh orang lanjut usia. Pengeroposan tulang karena zat yang terkandung dalam kopi bisa lebih cepat terjadi.

Kafein lagi-lagi dituding sebagai penyebab hal ini terjadi. Zat yang ada dalam kopi itu membuat osteoblas, sel yang terlibat dalam pembentukan tulang baru, tak dapat bekerja secara efektif. Bahkan, sel ini dapat mati karena banyaknya kafein yang masuk ke tubuh manusia, berdasarkan hasil penelitian yang ditulis dalam Journal of Orthopaedic Surgery and Research yang terbit pada 2006.

“Kafein juga mempengaruhi penyerapan kalsium dari usus dan mempercepat eksresi kalsium yang berpotensi membuat tulang keropos,” ujar Julia Thomson, seorang perawat spesialis di National Osteoporosis Society.

Julia menyarankan, jangan pernah mengonsumsi kopi lebih dari tiga cangkir dalam satu hari. Selain itu, sangat baik untuk menambahkan susu pada kopi, tentunya dengan kadar yang tidak berlebihan dan membuat kita menjadi mudah gemuk. Tak hanya itu, bagi yang memiliki penyakit seperti jantung, konsumsi kopi justru dapat berbahaya bagi mereka.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh konsultan ahli jantung, Graham Thomas, menemukan bahwa kopi cenderung meningkatkan tekanan darah. Karenanya, bagi orang yang memiliki bawaan penyakit jantung, hal ini menyebabkan arteri mengerut.

Bahkan, bagi orang yang pernah mengalami gagal jantung, disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi sama sekali. Selain tekanan darah yang jadi lebih tinggi, kopi dapat menyebabkan jantung pengidapnya tak dapat memompa secara efektif.

Terlebih konsumsi kopi instan. Tak hanya yang pernah memiliki gagal jantung, tetapi yang memiliki penyakit jantung bawaan atau jantung ringan sebaiknya tak mengonsumsi kopi ini. Hal tersebut karena zat kalium yang ada dalam kopi instan sangat tinggi sehingga perubahan berbahaya dalam laju dan irama jantung dapat terjadi.

Kafein, kandungan yang ada dalam kopi, diketahui juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Selain itu, penelitian juga menunjukkan kafein dapat merangsang kontraksi dalam usus, yang menyebabkan kita mudah untuk ingin buang air besar setelah mengonsumsinya. Bahkan, kopi dapat membuat kita lebih cepat melakukan buang air besar dari waktu normal.

Konsumsi kafein yang terdapat dalam kopi juga menyebabkan asam lambung dalam perut mudah naik. Jadi, kamu dengan mudah dapat merasakan rasa sakit seperti perih pada perut, kembung, serta mual seperti yang dialami orang berpenyakit maag.

Karenanya, hindari mengonsumsi kopi tanpa makanan. Dengan roti atau makanan lain yang cukup mengenyangkan dapat dikonsumsi lebih dulu agar kandungan dalam kopi yang cukup 'tajam' tidak mudah mengiritasi lambung.

“Jika minum kopi tanpa makanan, lambung dengan mudah terititasi. Karenanya sangat baik minum kopi bersamaan dengan konsumsi makanan baik ringan, maupun berat,” ujar konsultan di Rumah Sakit Royal Surrey County, Guildford, Jourdan. 

sumber : Daily Mail
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement