Ahad 17 May 2020 19:05 WIB

Taspen Siapkan Protokol Covid-19 Sambut the New Normal

Taspen sejak lama telah menerapkan pelayanan berbasis digital.

Petugas PT Taspen (Persero) cabang Banda Aceh memperlihatkan aplikasi Otentikasi dari telepon genggam (Android) untuk para pensiunan di Banda Aceh, Aceh, Selasa (2/7/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas PT Taspen (Persero) cabang Banda Aceh memperlihatkan aplikasi Otentikasi dari telepon genggam (Android) untuk para pensiunan di Banda Aceh, Aceh, Selasa (2/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Taspen menyatakan telah menyiapkan protokol Covid-19 untuk menyambut the new normal atau normal baru yang akan terjadi akibat krisis dampak wabah virus corona baru saat ini.

 

Direktur Utama Taspen A.N.S. Kosasih menyatakan, Menteri BUMN Erick Thohir telah meminta setiap BUMN untuk mempersiapkan protokol sesuai bidang usaha masing-masing dengan menyesuaikan dengan peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pemerintah daerah setempat dan nature of business dari setiap BUMN yang berbeda-beda untuk menyambut normal baru.

 

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (17/5), Kosasih menyatakan, Kementerian BUMN akan menyusun kebijakan bagi seluruh BUMN untuk mengantisipasi normal baru di mana BUMN sebagai salah satu komponen utama penggerak perekonomian Indonesia harus terus berjalan dengan baik.

 

"Dalam menyusun kebijakan tersebut, Kementerian BUMN menyampaikan kepada kami bahwa berbagai masukan skenario dari masing-masing sektor BUMN akan dijadikan pertimbangan pada saat penyusunan kebijakan mengantisipasi norma baru oleh Kementerian BUMN," katanya.

 

Taspen sebagai koordinator untuk klaster sektor asuransi sosial, tambahnya, juga merupakan salah satu pihak yang diminta masukannya terkait hal tersebut.

 

Kosasih mengatakan, Taspen sejak jauh-jauh hari telah mempersiapkan protokol PSBB untuk menangkal penyebaran Covid-19 dan membentuk Gugus Tugas terkait. Ini karena sifat bisnis Taspen yang harus terus-menerus melakukan dua fungsi utama yaitu pelayanan peserta, baik kepada ASN maupun pensiunan, dan investasi di pasar uang dan pasar modal yang harus tetap aktif setiap hari.

 

Ia menambahkan, sebagian besar pegawai Taspen bekerja dari rumah dan sebagian kecil tetap harus bekerja di kantor secara bergantian dengan menerapkan protokol PSBB secara sangat ketat di seluruh titik layanan Taspen.

 

Taspen juga telah melakukan Rapid Test kepada seluruh pegawai yang dikonfirmasi ulang dengan PCR Swab Test apabila ada yang ditengarai berisiko berdasarkan hasil Rapid Test yang dilakukan.

 

“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada karyawan dan karyawati Taspen yang dinyatakan positif mengalami gejala apalagi sampai harus dirawat intensif di rumah sakit akibat Covid-19," kata Kosasih.

 

Untuk menerapkan protokol PSBB secara sangat ketat namun tetap mampu memberikan pelayanan maksimal bagi para peserta, Taspen menerapkan pelayanan dan operasional secara digital melalui berbagai sistem dan aplikasi yang ada seperti e-Klim untuk klaim asuransi dan pensiun.

 

Pelayanan digital tersebut, yaitu Taspen Care untuk pelayanan online dan Taspen Mobile untuk aplikasi otentikasi berbasis daring. Selain itu, Call Center Taspen tetap beroperasi penuh di 1500-919 untuk melayani kebutuhan para peserta.

 

Kosasih menegaskan, secara terbatas dan dengan menerapkan protokol PSBB secara sangat ketat, kantor-kantor layanan Taspen juga masih buka untuk melayani kebutuhan darurat, khususnya bagi para pensiunan yang tidak memiliki kemampuan untuk menerima layanan dan melakukan aktivitas secara digital.

 

"Kami bersyukur bahwa Taspen telah menyiapkan diri untuk menjadi penyedia pelayanan berbasis digital dan TI sebelum krisis ini muncul," katanya.

 

Oleh karena itu, lanjutnya, pada saat dibutuhkan, Taspen sudah siap dan mampu memberikan pelayanan dan melakukan operasional berbasis digital di seluruh kantor layanan Taspen yang tersebar di seluruh wilayah dan pelosok Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement