Ahad 17 May 2020 14:49 WIB

BMH Bagikan Paket Berkah Fitrah di Perbatasan RI-Malaysia

Sebanyak 200 paket Berkah Fitrah itu menyasar dhuafa di empat desa di Pulau Sebatik.

Relawan BMH mengantarkan paket Berkah Fitrah kepada warga terdampak Covid-19  di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia- Malaysia.
Foto: Dok BMH
Relawan BMH mengantarkan paket Berkah Fitrah kepada warga terdampak Covid-19 di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia- Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU SEBATIK -- Laznas BMH Perwakilan Kalimantan Utara terus bergerak menyapa masyarakat dhuafa terdampak Covid-19. Kali ini masih di perbatasan Indonesia Malaysia, tepatnya Pulau Sebatik.

Program ini juga melibatkan Dai Tangguh BMH di perbatasan, atau biasa dikenal dengan sebutan Dai Tapal Batas. Mereka  bergerilya dari rumah ke rumah warga yang kehidupannya jauh di bawah standar hidup layak.

“Alhamdulillah, Sabtu  (16/5) BMH kembali menyapa keluarga dhuafa perbatasan di Sebatik. Tim menyusuri dari rumah ke rumah untuk menyalurkan amanah para muzakki dan donatur melalui program Berkah Fitrah,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Kalimantan Utara, M  Nor Komara dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, sasaran program ini menyapa masyarakat di empat desa, yaitu Desa Aji Kuning, Desa Seberang, Desa Bukit Harapan dan Desa Maspul. 

Guna memastikan penerima manfaat tepat sasaran,  BMH melibatkan dai perbatasan di sana untuk menjadi relawan yang terjun langsung ke rumah-rumah warga.

“Kami tim relawan benar-benar bergerak menyusuri tempat tinggal masyarakat yang sangat membutuhkan untuk mendapatkan paket Berkah Fitrah ini, walau terhalang oleh jalan yang sangat becek. Alhamdulillah kami sangat bahagia saat mereka tersenyum bahagia, saat mereka menerima paket yang kami bawa. Dan yang sangat penting adalah semua amanah tersampaikan serta manfaatnya bisa lansung dirasakan oleh masyarakat yang berhak,” terang Amin Asgor,  Dai Tangguh BMH di Pulau Sebatik.

Salah satu warga, Muhajirin (53 tahun) mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas paket yang diterimanya.

“Terima kasih BMH, Ustadz, yang mau datang ke sini bawa bantuan untuk kami,” ungkapnya dengan wajah bahagia.

“Maklum, kami ini cuma pekebun pisang yang pada kondisi seperti ini harga pisang murah bahkan banyak yang busuk karena tidak laku. Hal itu akibat  adanya wabah virus Corona. Sekali lagi terima kasih,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement