Sabtu 16 May 2020 18:02 WIB

Elang Jawa Kembali Lahir di Gunung Salak

Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai jenis satwa dilindungi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Elang Jawa
Elang Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pertengahan bulan April 2020, telah lahir lagi seekor anak Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di wilayah Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Salak I, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bogor. Kelahiran ini secara rutin dipantau oleh team monitoring Elang Jawa Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kami menamainya Wira, anak pasangan dari Beti dan Jalu ini. Wira kami temukan telah lahir pada tanggal 2 Mei 2020 dan diperkirakan telah berumur sekitar 3 (tiga) minggu," tutur Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir, dalam keterangannya, Sabtu (16/5).

Baca Juga

Saat ini, Wira sudah mulai sering mengepakan sayap dan belajar terbang di sarang. Warna bulu di tubuh dan sayapnya mulai berwarna coklat dan jambul di kepalanya mulai tumbuh. Wira sudah bisa mulai mematuk dan coba mencabik-cabik mangsa pakan yang dibawa induknya, tetapi dalam proses makannya masih disuapi oleh sang induk.

Elang Jawa merupakan salah satu dari tiga spesies kunci di TNGHS dan sebagai satwa endemik Pulau Jawa. IUCN mengkategorikan Elang Jawa sebagai jenis satwa terancam punah dan Pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai jenis satwa dilindungi.

"Elang Jawa hanya mengalami satu kali masa berkembangbiak dalam dua tahun itupun jumlah telurnya hanya 1 (satu) butir sehingga secara alami memiliki populasi yang rendah. Masa bersarang merupakan masa yang paling penting dalam siklus hidup burung pemangsa untuk keberlanjutan keberadaannya," kata Ahmad.

Di dalam ekosistem, Elang Jawa mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai indikator terjaganya suatu kawasan hutan. Secara umum, habitat Elang Jawa berada pada hutan primer dan sebagian kecil hutan sekunder yang berdekatan/ berbatasan dengan ecotone.

Tercatat mulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 telah ditemukan 11 sarang aktif Elang Jawa di kawasan taman nasional ini. Rinciannya adalah delapan sarang di kawasan Gunung Salak dan tiga sarang di kawasan Gunung Halimun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement