Jumat 15 May 2020 20:57 WIB

Menpora Buka Webinar Atlet Nasional

Kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, dan ofisial jadi perhatian utama.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Budi Raharjo
Menpora Zainudin Amali
Foto: @KEMENPORA_RI
Menpora Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali secara resmi membuka kegiatan Webinar Short Course Atlet Nasional (SCAN) secara online melalui aplikasi Zoom dari Ruangan Situation, Kantor Kemenpora, Kamis (14/5). Acara itu diikuti oleh ratusan atlet, pelatih serta pemangku kebijakan olahraga nasional.

Pada sambutannya, Menpora mengatakan Webinar merupakan salah satu kegiatan dari Kemenpora. Acara ini dimaksudkan sebagai pengganti kegiatan yang sebelumnya sudah dirancang untuk para atlet, pelatih, manajer, hingga berbagai stakeholder olahraga. Kegiatan ngobrol langsung secara online ini juga sekaligus silaturahmi.

“Terima kasih, kegiatan ini adalah kegiatan Kemenpora yang dimaksudkan untuk menjadi pengganti kegiatan yang sebelumnya yang sudah dirancang, yang harusnya dilakukan secara tatap muka. Tapi, karena kondisi tak memungkinkan adanya pandemi, dilakukan kegiatan seperti ini. Ini juga sebagai ajang silaturahmi,” kata Kemenpora dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/5).

Menurutnya, webinar merupakan salah satu terobosan dan inovasi yang sangat baik. Pada kesempatan tersebut, Menpora menyampaikan, kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, serta ofisial menjadi yang utama ditengah pandemi saat ini.

“Setiap hari kita melihat perkembangan di negeri kita, orang yang teridentifikasi meningkat. Tim Gugus Tugas melakukan pengecekan diberbagai tempat. Kemenpora telah berkoordinasi dengan stakeholder olahraga, KONI Pusat, PSSI, kompetisi basket, dan voli. Kita berdiskusi, untuk kompetisi profesional tidak mungkin dilakukan,” ujar Menpora.

“Kemudian, kita sepakat mengutamakan kesehatan dan keselamatan, atlet, pelatih, dan lainnya. Itu menjadi perhatian kami. Sehingga kami memutuskan kompetisi profesional dihentikan sementara. Kami sampaikan, patuhi protokol kesehatan. Semoga anjuran ini bisa dijalani dengan baik. Saya berterima kasih kepada stakeholder olahraga, dan lainnya yang berusaha untuk terus menjaga lingkungannya bersih,” sambung Menpora.

Meski di tengah pandemi, Kemenpora terus memantau latihan atlet dan kegiatan cabang olahraga baik dilakukan secara mandiri, dan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, Menpora juga mengajak atlet untuk mengikuti lomba senam stay at home.

“Kami tetap memantau apa yang dilakukan pelatnas. Memantau latihan baik secara sendiri. Kami apresiasi itu. Tetap menjaga kebugaran. Kami tahu ini tidak akan maksimal dengan tujuan prestasi. Tapi situasi seperti ini, upaya seminimal apapun dilakukan untuk menjaga kebugaran," ujarnya.

"Lalu, awal Mei, Kemenpora juga mempublikasikan lomba senam //stay at home. Jika peserta Webinar ini berniat, silakan ikut lomba dan ini ada hadiahnya,” terang Menpora.

“Jadi, saya mohon gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Kemenpora menghadirkan kegiatan ini untuk anda semua. Walaupun situasi pandemi, tetapi tolong jangan sekali-kali putus harapan. Tetap punya harapan dan tetap optimis. Sebarkan rasa optimis,” lanjut Menpora.

Di samping itu, kepada atlet Menpora juga mengingatkan, sebagai publik figur dan idola dikalangan masyarakat, atlet Indonesia diimbau untuk mengelola masing-masing media sosial secara baik, dan menginspirasi.

“Atlet harus memahami cara menggunakan media sosial secara bijak, tepat dan berguna terutama dimasa pandemi ini, sehingga dapat membantu untuk turut menyebarkan berita-berita yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Menpora.

Kemudian, Menpora juga mengajak atlet untuk pintar mengelola pendapatannya, agar masa depannya bisa lebih baik. “Kita tidak dapat menutup mata dari mantan atlet profesional yang pada akhir karirnya malah tidak mampu untuk bertahan hidup, karena pada saat masa jayanya dimana memiliki income yang cukup, tidak bijak mengatur keuangannya, apalagi untuk berinvestasi,” jelasnya.

Menpora lalu mengambil contoh pada SEA Games yang lalu. Menpora menjelaskan bahwa atlet yang mendapat medali emas diberikan bonus oleh pemerintah.

"Jika tidak bijak dalam mengelola uang, pasti akan menjadi sia-sia, karena akan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dari pada hal yang produktif, sehingga pada akhir karirnya sebagai atlet tinggal penyesalan saja," tutur Menpora.

“Kami tidak ingin hal itu terjadi bagi atlet dan pelatih, makanya kami mengundang pakar-pakar keuangan dan investasi untuk memberikan short course kepada atlet dan pelatih melalui webinar ini.” tambah Menpora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement