Jumat 15 May 2020 13:54 WIB

Tiga Negara Asia Gelar Pertemuan Bahas Covid-19

Menteri Kesehatan Korea Selatan, China, dan Jepang akan membahas Covid-19 bersama

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Christiyaningsih
Pekerja kembali beraktivitas di kawasan bisnis, Tokyo, Jepang, Kamis (7/5). Menteri Kesehatan Korea Selatan, China, dan Jepang  akan membahas Covid-19 bersama. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Pekerja kembali beraktivitas di kawasan bisnis, Tokyo, Jepang, Kamis (7/5). Menteri Kesehatan Korea Selatan, China, dan Jepang akan membahas Covid-19 bersama. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Menteri Kesehatan Korea Selatan, China, dan Jepang rencananya akan menggelar video-conference atau pertemuan tatap muka tidak langsung guna membahas Covid-19. Pertemuan itu akan membicarakan kampanye global berkenaan dengan perlawanan terhadap gelombang virus corona jenis baru tersebut.

"Para menteri akan bertukar pandangan tentang situasi Covid-19 terbaru dan kebijakan terkait dari masing-masing negara," kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Gang-lip seperti dikutip Reuters pada Jumat (15/5).

Baca Juga

Pertemuan itu akan menjadi rapat perdana tiga negara di Asia semenjak wabah Covid-19 timbul di Wuhan, China akhir tahun lalu. Kim Gang-lip mengatakan ketiga negara berencana untuk saling mengenalkan dan berbagi informasi, prosedur khusus penanganan, hingga fasilitas perawatan skala besar bagi Covid-19.

Kim mengungkapkan bahwa ketiga negara optimistis dapat mengendalikan wabah dan mencari cara untuk mengembalikan perekonomian nasional. Hal tersebut dilakukan dengan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang infeksi kedua.

Pemerintah China saat ini tengah menguji semua 11 juta penduduk Wuhan menyusul munculnya kasus baru setelah mereka mencabut isolasi terhadap kota tersebut. Sementara Jepang telah mengangkat status keadaan darurat meskipun masih ada sejumlah pembatasan di kota-kota tertentu dan serangkaian pengujian.

Sedangkan Korea Selatan berhasil memerangi virus corona setelah hampir tidak ada penambahan kasus harian. Kesuksesan tersebut terjadi menyusul tes menyeluruh kepada masyrakat dan pelacakan kontak dari penderita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement