Jumat 15 May 2020 16:03 WIB

Tiga Daerah di Sumbar Masih Zona Hijau Covid-19

Warga Sumbar yang rentan sebaiknya tes Covid-19 berkala sebagai antisipasi.

Tiga Daerah di Sumbar Masih Zona Hijau Covid-19. Petugas Satpol PP menghukum seorang pria dengan push up karena tidak menggunakan masker di Pasar Raya, Padang, Sumatra Barat, Jumat (15/5/2020). Pemkot Padang memperketat warga masuk ke Pasar Raya selama PSBB tahap kedua, dengan merazia masker dan pengecekan suhu tubuh karena pasar itu merupakan klaster terbanyak yang terdapat kasus positif COVID-19 di Padang.
Foto: . ANTARA /Iggoy el Fitra
Tiga Daerah di Sumbar Masih Zona Hijau Covid-19. Petugas Satpol PP menghukum seorang pria dengan push up karena tidak menggunakan masker di Pasar Raya, Padang, Sumatra Barat, Jumat (15/5/2020). Pemkot Padang memperketat warga masuk ke Pasar Raya selama PSBB tahap kedua, dengan merazia masker dan pengecekan suhu tubuh karena pasar itu merupakan klaster terbanyak yang terdapat kasus positif COVID-19 di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tiga daerah di Sumatra Barat, masing-masing Kota Sawahlunto, Solok dan Kabupaten Sijunjung, masih tergolong zona hijau dari penyebaran Covid-19. Belum ada warganya yang terindikasi positif berdasarkan pool test Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

"Tiga daerah ini harus menyosialisasikan protokol kesehatan terkait Covid-19 pada warganya agar tidak terjadi penularan dan tetap jadi zona hijau," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Kamis malam (14/5).

Baca Juga

Untuk warga yang dinilai rentan, seperti orang yang sering melakukan perjalanan ke daerah zona merah, ada baiknya tetap dilakukan tes secara berkala sebagai langkah antisipasi. Spesimen hasil tes bisa dikirimkan ke laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

Irwan menyebut sebelumnya masih ada kepala daerah di Sumbar yang memiliki pola pikir yang salah dalam menyikapi penyebaran wabah Covid-19. Hanya agar daerahnya dinyatakan zona hijau, mereka tidak mau melakukan pool test secara maksimal. Hasil tes itu hanya sedikit yang dikirim ke laboratorium.

"Harapannya dengan mengirimkan sedikit spesimen, maka tidak ada yang ditemukan terindikasi positif Covid-19 dan daerahnya tetap dinyatakan zona aman. Ini pola pikir yang salah dan harus diluruskan," katanya.

Padahal semua pembiayaan untuk uji spesimen di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand ditanggung oleh Pemprov Sumbar sehingga seharusnya daerah bisa memaksimalkan pelaksanaan tes pada warganya. Saat ini, dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, 16 di antaranya dinyatakan sebagai zona merah karena ada warganya yang terindikasi positif Covid-19. Namun, dari 16 daerah itu, sudah ada yang menunjukkan tren penurunan kurva penyebaran.

Sejumlah klaster yang sebelumnya menjadi rantai penyebaran sudah berhasil diatasi, seperti di Pasaman Barat dan di Pesisir Selatan. Hanya saja, masih ada beberapa daerah yang menunjukkan tren naik, yaitu Kota Padang, Padang Panjang, Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Klaster Pasar Raya Padang adalah yang terbesar berhasil ditelusuri oleh tim medis. Dari hasil tracing, kurva penyebaran Covid-19 di kota itu masih terus menanjak.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement