Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Grab bersiap menghadapi waktu sulit pasca-COVID-19, karena pandemi itu telah berdampak terhadap pendapatan perusahaan.
Meski ada kenaikan dalam pengiriman barang, bisnis utama Grab tetap mengalami penurunan, menurut Co-Founder Grab, Tan Hooi Ling.
"Pendapatan keseluruhan lebih rendah dibandingkan sebelum COVID-19 (terjadi). Kami sedang mempersiapkan skenario terburuk yang berpotensi melahirkan masa sulit yang sangat panjang," ujarnya, menganalogikan masa itu sebagai musim dingin yang panjang, dikutip dari Reuters, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Trump Kembali Perpanjang Boikot Rantai Pasokan Huawei, Enggak Jadi Damai?
Baca Juga: Amerika: Hacker China Coba Bobol Informasi Penelitian Corona Milik Kami, Waduh??
Untuk itu, perusahaan mengambil langkah efisiensi dan menghemat pengeluaran. Sayangnya, ia tak merinci langkah seperti apa yang akan Grab ambil?
Di kesempatan berbeda, CEO Grab, Anthony Tan menyebut pandemi sebagai krisis tunggal terbesar yang memengaruhi perusahaan yang ia dirikan itu.
Menurut Tan, volume bisnis transportasi daring Grab menurun hingga dua digit di sejumlah negara operasionalnya.