Kamis 14 May 2020 22:37 WIB

UI Kembangkan Alat Deteksi Pneunomia Akibat Covid-19

UI kembangkan alat deteksi pneumonia akibat Covid-19 berbasis kecerdasan buatan

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia mengembangkan DSS-CovIDNet, sebuah alat bantu prediksi kasus pneumonia akibat Covid-19, dengan menggunakan program berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) deep learning. Alat ini dikembangkan oleh Kelompok Bidang Ilmu (KBI) Fisika Medis & Biofisika dan KBI Instrumentasi Fisika, Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI (FMIPA UI).

Program tersebut dirancang oleh tim mahasiswa S2 serta alumni dari Departemen Fisika FMIPA UI yang tergabung dalam tim riset AIRA (artificial intelligence for radiological applications) di bawah arahan Prof. Dr. Djarwani S. Soejoko, FIOMP, dan Prawito, Ph.D.

Baca Juga

"DSS-CovIDNet menggunakan konsep convolutional neural network (CNN) untuk melakukan klasifikasi dari citra roentgen dada ke dalam 3 (tiga) kelompok, yakni pneumonia Covid-19, pneumonia non-Covid 19 dan paru normal dengan akurasi mencapai 98,44 persen," ujar koordinator Tim Aira, Lukmanda Evan Lubis S.Si., M.Si. dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5).

Lukmanda melanjutkan, adanya DSS-CovIDNet diharapkan mampu berkontribusi menambah keyakinan diagnosis dan mengurangi beban dokter spesialis radiologi dalam memantau kasus Covid-19 di Indonesia. Sementara Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc mengatakan tingkat akurasi yang tinggi menjadi keunggulan alat ini.

"Akses data juga kami buka dengan harapan memudahkan para peneliti untuk turut menyempurnakan program ini," ucapnya.

Abdul Haris mengungkapkan, penelitian berkenaan dengan deteksi pneumonia tidak hanya dilakukan oleh satu kelompok penelitian ini saja. Ia mengatakan ada tiga tim peneliti interdisipliner lainnya di UI untuk mendeteksi pneumonia Covid-19 menggunakan Artificial Intelligence (AI) berdasarkan data radiologis.

Para peneliti tersebut adalah Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang bekerja sama dengan DELFT Imaging CAD4COVID di bawah arahan dr. Eric Daniel Tenda, SpPD, dan dr. Benny Zulkarnaien, SpRad(K). Terdapat pula kelompok peneliti FKUI lainnya di bawah arahan dr. Cleopas Martin Rumende, Sp.PD-KP dan dr. Telly Kamelia, SpPD, KP untuk mengembangkan algoritma deteksi. 

"Serta, tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer UI (Fasilkom UI) yang dipimpin oleh Mirna Adriani, Dra, B.Sc, Ph.D, Dina Chahyati, S.Kom., M.Kom. yang bekerja sama dengan tim dari AI Center Fasilkom UI," jelasnya.

Deskripsi mengenai metode dan hasil sementara menggunakan dataset opensource dapat diunduh di https://arxiv.org/abs/2005.04562. Sementara proses validasi dengan menggunakan data pasien anonim Indonesia telah diinisiasi melalui kerja sama dengan staf Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran UI (FKUI), tim Unit Radiologi Rumah Sakit UI (RSUI), dan Instalasi Radiologi RSUD Cibinong.

Ia menambahkan, pembuatan program didukung penuh oleh FMIPA UI dan dapat diakses untuk uji coba pada http://sci.ui.ac.id/detectcovid/. Ia mengatakan access key yang dapat diminta secara gratis via email ke [email protected]. "Pengguna dibatasi pada tenaga medis dan kesehatan di bidang radiologi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement