Jumat 15 May 2020 04:22 WIB

Lansia Portugal Bertemu dengan Keluarga Lewat Kotak Kaca

Panti lansia yang ada di Portugal menyediakan kotak kaca untuk pertemuan keluarga.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Lansia
Foto: pixabay
Ilustrasi Lansia

REPUBLIKA.CO.ID, MONTIJO -- Maria das Merces berusaha menahan air mata saat berbicara dengan ayahnya yang berusia 90 tahun. Pertemuan itu dapat berlangsung setelah panti wreda tempat ayah Merces tinggal menyediakan kotak kaca yang disebut 'kotak kebahagiaan' agar penghuni dapat bertemu dengan keluarga mereka selama pandemi virus corona.  

"Membuat Anda ingin memeluknya, saya pikir saya tidak bisa menahannya bila kaca jendela tidak ada di sana," kata Merces yang berusia 65 tahun, Kamis (14/5).

Pada awal bulan ini, panti wreda Montepio menyedikan kotak kaca dengan pendingin ruangan di depan gedung panti. Panti untuk orang lanjut usia itu berada di kota Montijo yang terletak di seberang kota Lisbon.  

Penghuni panti dapat duduk dan berbicara dengan keluarga mereka menggunakan mikrophone yang dipasang di kedua sisi. Merces salah satu dari banyak keluarga di Portugal yang kesulitan menemui orang tua mereka selama pandemi virus corona.

Demi melindungi orang lanjut usia yang rentan tertular virus corona, pemerintah Portugal melarang keluarga atau kerabat mengunjungi orang tua mereka di panti wreda.

Pemerintah mengatakan sekitar 14 persen dari 2.500 panti wreda di Portugal melaporkan kasus virus corona. Sejauh ini Portugal melaporkan 28 ribu kasus infeksi dan 1.175 kasus kematian akibat virus corona, jauh lebih rendah dibandingkan tetangga mereka Spanyol. Portugal mulai akan melonggarkan karantina wilayah pada 4 Mei lalu.

Panti wreda akan kembali dibuka pada 18 Mei, tapi pengunjung diwajibkan mematuhi peraturan pembatasan sosial. Kepala perawat Patricia Soares yakin panti wreda harus tetap ditutup untuk melindungi kelompok yang rentan.

"Kami ingin virus tetap di luar," katanya.  

Lebih dari 90 orang lanjut usia di panti wreda Montepia mengalami dementia. Sehingga semakin sulit bagi mereka untuk memahami mengapa mereka tidak diizinkan bertemu dengan keluarga.

"Ada beberapa orang yang tidak mengerti, beberapa di antaranya masih tidak mengerti dan mengira keluarga mereka mengabaikan mereka, 'kotak emosi' membawa kebahagiaan," kata Soares.

Fatima Sousa, 58 tahun, sudah tiga kali menggunakan kotak kebahagiaan saat menemui bibinya Rosa Gordo yang berusia 89 tahun. "Ketika masuk ke dalam dan melihatnya di seberang dengan tangannya di atas kaca, ini bukan sesuatu yang mudah dan masih tidak mudah," katanya sambil berkaca-kaca. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement