Kamis 14 May 2020 16:34 WIB

Komunitas Muslim di Italia Salurkan Bantuan Tangani Covid-19

Umat Muslim di Italia bergotong royong menyalurkan bantuan tangani Covid-19.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Muslim di Italia bergotong royong menyalurkan bantuan tangani Covid-19.Masjid Agung Roma, Italia.
Foto: wordpress.com
Umat Muslim di Italia bergotong royong menyalurkan bantuan tangani Covid-19.Masjid Agung Roma, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Komunitas Muslim Italia mendapat pujian atas kedermawanannya selama krisis yang terjadi akibat virus corona. Komunitas Muslim Italia telah mulai menyumbang lebih dari 500 ribu euro dalam bentuk uang tunai dan bantuan makanan sejak wabah itu merebak di Italia dua bulan lalu.  

 

Baca Juga

Sejauh ini jumlah korban jiwa di Italia akibat Covid-19 mendekati 31 ribu jiwa. Di mana hampir setengah kematian terjadi di Lombardy yakni wilayah utara negara itu yang dikenal sebagai wilayah pembangkit tenaga listrik negara dan memainkan peran kunci dalam perekonomian nasional.   

 

Di tengah seluruh orang merasakan kesulitan setelah diberlakukannya penutupan negara itu selama dua bulan, media lokal menyoroti sepak terjang dan kemurahan hati umat Islam terlebih selama Ramadhan. Komunitas Muslim dan pusat-pusat Islam di Italia bekerja keras memberikan paket makanan dan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan selama terjadinya krisis.  

 

“Setiap hari kami menyediakan pengiriman makanan di mana saja untuk keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Ini adalah sumbangan amal kami,” kata  Presiden Persatuan Komunitas Islam di Italia (UCOII), Yassine Lafram, seperti dilansir Arab News pada Kamis (14/5). 

 

Dia mengatakan, Muslim adalah juga warga negara, dan pekerja, keluarga. Mereka berbagi dengan kesulitan ekonomi yang dialami semua keluarga di Italia. Meskipun umat Islam juga menghadapi kesulitan, tapi ada sumbangan dermawan dari komunitas. 

 

Di tingkat nasional, ujar dia, bantuan yang diberikan sejak akhir Februari oleh organisasi Muslim telah melampaui 500 ribu euro. Dana itu telah disumbangkan kota, Palang Merah, asosiasi sukarelawan, dan ke rumah sakit yang berjuang di garis depan terutama di wilayah utara Italia.

 

Dia menyebutkan, UCOII telah memberikan lebih dari 100 ribu masker ke rumah sakit setempat. Kami juga melakukan kampanye donor darah besar-besaran, yang mendapat respons sangat positif. 

 

“Semua ini telah dihargai oleh pemerintah kota dan juga oleh masyarakat luas. Di saat krisis ini, rasa solidaritas yang benar-benar indah telah muncul dari komunitas Islam Italia. Dan kami bangga akan hal itu," kata Lafram.

 

Bahkan sebuah gerakan kecil yang mendapat respon positif terjadi di Bergamo. Di mana Pusat Islam Via Cenisio mengumpulkan dana untuk rumah sakit Papa Giovanni, salah satu fasilitas perawatan paling penting di Italia utara.

 

Pusat Islam Via Cenisio ini mengumpulkan 4.500 euro hanya dalam beberapa hari saja. Sementara 10 komunitas Islam lainnya di sekitar Lombardy berhasil mengumpulkan  29.500 euro untuk rumah sakit di wilayah tersebut.  

 

"Setiap komunitas memutuskan untuk membantu fasilitas kesehatan yang mereka rasa paling dekat dengan mereka," kata Presiden Via Cenisio Center, Mohammed Saleh.   

 

Pusat Islam Via Cenisio juga mendistribusikan paket makanan kepada mereka yang membutuhkan. Pada awal krisis, 17 keluarga meminta bantuan kami. Sekarang kami membantu 43 keluarga, dan tidak semuanya Muslim. 

 

“Kami akan mendistribusikan paket sampai akhir Ramadan. Kami merasakan kewajiban untuk membantu rumah sakit dan mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi karena keadaan darurat ini juga mempengaruhi kami, ”kata Saleh.

 

Dia mengatakan komunitas warga Maroko menjadi  korban tewas tertinggi di wilayah itu, diikuti oleh warga Senegal dan Pakistan. Umat muslim rencananya akan bergabung untuk doa antaragama dan hari puasa di Bologna pada Kamis menyusul seruan Paus Francis awal bulan ini. 

 

“Kata kunci dari acara ini adalah doa, puasa, dan amal. Itu sangat cocok bagi kami karena kami berada di bulan Ramadhan ketika kami berpuasa dan berdoa atas nama amal. Ini adalah bagian dari dialog bersama antara Muslim dan Kristen di seluruh dunia,” ujar dia. 

 

Dia menjelaskan, di Italia, ada contoh cemerlang praktik baik di setiap tingkat berdasarkan pada koeksistensi damai dan tindakan untuk kebaikan bersama. 

 

“Ini membuat kami berpikir tentang masa depan yang lebih baik bagi semua orang, karena hanya melalui dialog dan saling pengetahuan kita dapat mengatasi prasangka, stereotip, dan krisis,” kata Lafram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement