Kamis 14 May 2020 14:09 WIB

Siswa Tari Balet di Kenya Terkendala Pandemi

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Siswa balet Eugene Ochieng berpose untuk potret di perkampungan kumuh Kibera, Nairobi, Kenya, Kamis (23/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Siswa balet Eugene Ochieng berdiri di gerbang Proyek Elimu di perkampungan kumuh Kibera, Nairobi , Kenya, Rabu (23/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Siswa balet Eugene Ochieng berjalan menyusuri gang dekat rumahnya di daerah kumuh Kibera, Nairobi, Kenya, Kamis (23/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Siswa balet Eugene Ochieng (kanan) mengucapkan salam dengan Direktur artistik Cooper Rust ketika tiba untuk bergabung dengan kelas jarak jauh melalui konferensi video di Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya, Rabu (22/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Siswa balet bersama Direktur artistik Cooper Rust (tengah) bergabung dengan kelas yang diajarkan dari jarak jauh melalui konferensi video di Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya, Rabu (22/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Siswa balet Eugene Ochieng (kanan) dan siswa lain bergabung dengan kelas yang diajarkan dari jarak jauh melalui konferensi video di Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya, Rabu (22/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Direktur Artistik Balet Carolina Ann Brodie Mimi Worrell (di layar) mengajar melalui konferensi video kepada kelompok kecil siswa di Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya, Rabu (22/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

Sepatu balet bertumpuk di rak Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya, Rabu (22/4). Pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh tetapi di daerah kumuh Kenya, anak-anak menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh (FOTO : AP / Brian Inganga)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pandemi virus corona memaksa anak-anak hampir di seluruh dunia untuk tinggal di rumah dan belajar dari jarak jauh.

Namun tidak semua anak memiliki akses dan fasilitas untuk melakukannya. Anak-anak di daerah kumuh Nairobi, Kenya, menghadapi hambatan besar untuk pembelajaran jarak jauh.

Mulai dari ketiadaan komputer, tidak ada akses internet, dan sangat sedikit ruang untuk berlatih. Hal ini yang dirasakan sejumlah anak Kenya yang mendalami seni tari Balet di Dance Center Kenya, Nairobi, Kenya.

sumber : Republika, AP Photo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement