Kamis 14 May 2020 13:42 WIB

Itikaf di Masjid Habiburahman Sebelum dan Saat Pandemi

Masjid Habiburrahman biasanya ramai pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan..

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Foto kolase perbandingan suasana itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1441 H sebelum adanya pandemi Covid-19 (atas) dan saat pandemi Covid-19 (bawah) di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (13/5). Untuk menghindari wabah Covid-19 DKM Habiburrahman tidak menyelenggarakan itikaf tahun ini (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepuluh hari terakhir Ramadhan biasanya masjid-masjid penuh diisi jamaah yang beritikaf. Mereka mencari malam Lailatul Qadar di malam yang Allah membalas kebaikan setara seribu bulan. 

Namun masa pandemi menghalangi umat dalam menjalankan ritual ini bagi jamaah Masjid Habiburrahman di Bandung. Masjid yang terletak di depan hanggar PT Dirgantara Indonesia ini telah lama dikenal selalu dipadati jamaah itikaf selama 24 jam setiap akhir Ramadhan.

Jamaah bahkan memasang tenda dome di pelataran masjid sebagai tempat mereka beristirahat di siang hari setelah semalam suntuk beribadah. Untuk bisa mendapatkan slot mendirikan tenda dan beritikaf pun jamaah harus mendaftar sejak sebelum Ramadhan tiba karena tingginya animo jamaah

Namun suasana kontras terjadi pada tahun ini. Pengurus masjid menghentikan acara ini akibat Covid-19. Suasan lengang mewarnai masjid Habiburahman pada Ramadhan tahun ini.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement