Kamis 14 May 2020 13:17 WIB

'RS Sudah Penuh, Kami Bingung Pasien Mau Ditempatkan Dimana'

RSUD Wonosari telah menyiapkan 15 ruangan dengan 17 tempat tidur dan ruang isolasi.

Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kelebihan kapasitas seiring bertambahnya pasien positif dan reaktif Covid-19 di wilayah itu. Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistiyowati mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 15 ruangan dengan 17 tempat tidur dan ruangan isolasi anak ada dua ruangan penuh.

"Jumlah ruang isolasi yang kami siapkan sudah penuh. Saat ini, RSUD Wonosari merawat 13 orang confirm positif dan empat orang PDP. Akibatnya, ruangan isolasi Mawar penuh ," kata Heru, Kamis (14/5).

Ia mengatakan RSUD Wonosari kembali menyiapkan satu ruangan isolasi dengan kapasitas tujuh ruangan dengan 14 tempat tidur. Namun, sampai saat ini ruangan yang disiapkan masih dipakai untuk merawat pasien dan rencananya akhir pekan ini baru bisa dilakukan penyiapan ruangan.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena saat ini ada 12 spesimen baru yang dikirimkan ke laboratorium, kemungkinan hari ini keluar," katanya.

Di sisi lain, lanjut Dewi, Pemkab Gunung Kidul juga sedang melakukan rapid test massal hingga Sabtu ini, dan kemungkinan bertambah pasien positif semakin terbuka.

Hingga Rabu total pasien positif Covid-19 di Gunung Kidul 28 orang, pasien sembuh 12 orang, dan kasus positif dalam perawatan 16 orang. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) rapid tes reaktif 88 orang. PDP masih dalam perawatan enam orang dan meninggal dunia 20 orang.

"Kami bingung mau ditempatkan dimana karena sudah penuh, yang confirm mau ditempatkan di mana?," kata Heru.

Sementara itu, Direktur RSUD Saptosari, Eko Darmawan mengatakan pihaknya siap menampung swab positif asal kondisinya ringan. Namun, pasien reaktif yang dirawat di sana bisa dialihkan ke tempat lain.

"Saat ini, pembangunan fisik RSUD Saptosari masih dalam proses penyelesaian pembangunan, untuk isolasi masih bisa dilakukan, namun dengan fasilitas yang minim. Perlu kami tekankan supaya tidak menimbulkan pertanyaan. Namun demikian, kami akan memberikan pelayanan maksimal," kata Eko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement