Kamis 14 May 2020 12:42 WIB

Disebut Layak untuk Barca, Jonjo Shelvey Anggap Lelucon

Shelvey bahagia dengan kariernya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Gelandang Newcastle, Jonjo Shelvey (kanan) merayakan gol ke gawang Leicester pada laga Liga Primer Inggris di Stadion King Power, Sabtu (7/4). Newcastle menang 2-1.
Foto: Steven Paston/PA via AP
Gelandang Newcastle, Jonjo Shelvey (kanan) merayakan gol ke gawang Leicester pada laga Liga Primer Inggris di Stadion King Power, Sabtu (7/4). Newcastle menang 2-1.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Gelandang Newcastle, Jonjo Shelvey bahagia dengan karier sepak bolanya saat ini. Meski sempat jadi bahan lelucon rekan setimnya, Matt Ritchie, ia tidak kesal dan tetap fokus membela The Magpies. 

Ritchie sempat menyebut Shelvey dapat bermain untuk Barcelona bersama Lionel Messi jika fokus bermain sepak bola dan melupakan hobinya yang lain, yakni golf. Menurut Ritchie, Shelvey merupakan pemain dengan kualitas bagus namun tidak terasah dengan baik.

 

Baca juga: https://republika.co.id/berita/q9sxo2456/shelvey-diminta-lupakan-golf-agar-bisa-gabung-barca

Shelvey hanya menanggapi lelucon temannya dengan senyuman. Sempat tak dipercaya Rafael Benitez dalam skuat utama, kini ia kembali menemukan permainan terbaiknya di bawah kendali Steve Bruce.

Ia membuktikannya dengan catatan lima gol dari 20 penampilannya musim ini.  Sejak menjalani debutnya di usia 16 tahun ketika berseragam Charlton, ia merasa kariernya terus menanjak dalam satu dekade terakhir. 

"Ini jauh lebih baik, saya jujur. Saya akan mengakhiri karier dengan bagus. Saya masih ingin bermain di Liga Champions, tapi waktu terus berjalan," katanya seperti dilansir Sky Sports, Kamis (14/5). 

Satu-satunya kesempatan Shelvey tampil di panggung Eropa adalah saat berseragam Liverpool. Namun, ia hanya bertahan di sana selama tiga tahun. Pemain berusia 28 tahun itu juga sempat merasakan seragam tim nasional Inggris dalam Kualifikasi Piala Dunia tahun 2012 menghadapi San Marino. 

Namun performa yang standar-standar saja membuat perjalanannya di tim nasional tidak terlalu cemerlang. Pelatih Liverpool saat itu, Brendan Rodgers pun melepasnya ke Swansea pada 2013. 

"Saya masih 21 tahun ketika pergi (dari Liverpool). Saya tidak suka bermain satu atau dua pertandingan lalu pergi begitu saja. Tapi jika kita tidak nyaman di dalam tim, kita tidak akan merasa sebagai bagian dari tim itu," ujarnya. 

"Saya berpikir saya menginginkannya. Apakah saya harus bertahan? Mungkin iya. Seluruh keputusan yang saya buat dalam karier saya hanyalah keinginan untuk bermainan dan mencoba pertandingan sebanyak mungkin," kata dia.

Setelah tiga tahun merumput bersama Swansea, Shelvey hijrah ke Newcastle pada 2016 dengan mahar 12 juta poundsterling. Ia merasa performanya turun ketika Benitez datang melatih The Magpies. Namun setelah Steve Bruce tiba, ia mengaku bangkit kembali.

"Saya harus berterima kasih kepada Steve. Ia sangat membantu saya karena hanya menuntut untuk bekerja keras. Ia berkata, ketika saya bekerja keras, itu sudah cukup," ucap Shelvey. 

Newcastle pun berhasil melampaui target di liga ketika meraih 35 poin dalam klasemen sementara, sehingga membuat mereka berjarak delapan poin dari zona degradasi karena berada di posisi ke-13.  "Kami mencoba formasi baru dan hal lainnya. Kami banyak belajar. Ketika saya semakin tua, saya semakin mempelajari banyak hal. Steve juga mengajarkan bagaimana membentuk fisik yang prima," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement