Rabu 13 May 2020 17:09 WIB

Rapid Test di Pasar Jambi, 25 Pedagang Reaktif

Dua orang sudah dirawat di RS Abdul Manap, selebihnya akan menyusul.

Seorang penumpang kapal dari Batam yang akan pulang ke kampung diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai di Dumai, Riau, Minggu (26/4/2020). Dua armada kapal penumpang dari Batam membawa 213 orang warga perantauan tiba di Pelabuhan Dumai dan menjadikan pelabuhan tersebut sebagai tempat transit pulang ke kampungnya seperti ke Sumut, Sumbar serta Jambi untuk terhindar dari penyekatan terbatas di sejumlah daerah.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Seorang penumpang kapal dari Batam yang akan pulang ke kampung diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai di Dumai, Riau, Minggu (26/4/2020). Dua armada kapal penumpang dari Batam membawa 213 orang warga perantauan tiba di Pelabuhan Dumai dan menjadikan pelabuhan tersebut sebagai tempat transit pulang ke kampungnya seperti ke Sumut, Sumbar serta Jambi untuk terhindar dari penyekatan terbatas di sejumlah daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Gugus Tugas COVID-19 Kota Jambi melakukan rapid test terhadap pedagang di 13 pasar tradisional di Kota Jambi, hasilnya 25 pedagang reaktif.

“Pada Senin (12/5) Gugus Tugas Covid-19 sudah melakukan rapid test massal di 13 pasar yang di kelola oleh pemerintah dan pihak swasta, hasilnya 25 pedagang reaktif atau positif terinfeksi virus dan 387 pedagang non reaktif,” kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu (13/5).

Dari 25 pedagang yang hasil rapid test-nya positif, terdapat empat orang masyarakat dari luar Kota Jambi dan 21 orang merupakan warga Kota Jambi. Empat orang yang berasal dari luar daerah itu diantaranya berasal dari Kabupaten Muaro Jambi dua orang dan dua orang lainnya berasal dari Provinsi Lampung.

Ke-21 orang pedagang yang hasil rapid test reaktif tersebut diantaranya berinisial MC, RT, OP, DS, RAW, ED, LM, MT, MA, AK, MR, AT, RB, SP, M, JV, HSY, MN, MDS, JND, dan SGW. 21 Orang pedagang yang hasil rapid tesnya positif terinfeksi virus tersebut berasal dari delapan kecamatan dri 11 kecamatan yang ada di Kota Jambi.

Di antaranya di Kecamatan Danau Sipin 4 orang, Telanai Pura 3 orang, Jelutung 2 orang, Pelayangan 2 orang, Kota Baru 4 orang, Paal Merah satu orang, Kecamatan Pasar 2 orang dan Kecamatan Alam Barajo 3 orang.

“Dari 21 orang yang hasil rapid test-nya positif terinfeksi virus, dua orang sudah dirawat di Rumah Sakit Abdul Manap, dan selebihnya akan menyusul untuk diisolasi di Rumah Sakit Abdul Manap,” kata Syarif Fasha.

Selanjutnya, pedagang yang hasil rapid test-nya positif, pada Kamis (14/5) akan diambil sampel oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi untuk dilakukan uji Swab. Terhadap empat orang warga yang berasal dari luar Kota Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi agar pedagang tersebut dapat di tindak lanjuti dengan segera.

Saat ini, Pemerintah Kota Jambi telah mengambil beberapa alangkah agar Covid-19 tidak menyebar di pasar-pasar tradisional di daerah itu. Adapun tindakan yang dilakukan yakni melakukan tracking kontak terhadap pedagang yang hasil rapid test-nya positif terinfeksi virus serta melacak riwayat perjalanan dari masing-masing pedagang.

Selain itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Jambi juga akan melakukan pengetatan terhadap pasar-pasar tradisional. Di antaranya mewajibkan pedagang menggunakan masker serta menggunakan sarung tangan. Melatih pengelola pasar untuk tegas dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebanyak 13 pasar yang pedagang-nya di rapid test secara massal tersebut merupakan pasar yang tersebar di wilayah Kota Jambi yang dikelola oleh pemerintah dan dikelola oleh pihak swasta. Diantaranya di Pasar Angso Duo, Pasar TAC, Pasar Baru, Pasar Mama, Pasar Aurduri, Pasar Olak Kemang, Pasar Keluarga, Pasar Kita, Pasar Kasang, Pasar Wajo, Pasar Kebun Handil, Pasar Kebun Kopi dan Pasar Villa Kenali.

Rapid test massal kemarin menghabiskan 400 lebih alat rapid tes, selanjutnya kami akan melakukan rapid test maasal tahap ke dua di pasar tradisional dan akan melakukan rapid test terhadap tempat-tempat yang terdapat kerumunan masa,” kata Syarif Fasha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement